Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cantiknya Gargash, Masjid Pertama di Dubai yang Dirancang Perempuan Arsitek

Masjid Gargash didesain oleh seorang arsitek perempuan bernama Sumaya yang juga sekaligus merupakan pendiri dari studio Arsitektur Dabbagh di Dubai.

Sumaya mendesain masjid yang memungkinkan seseorang untuk merasakan ketenangan batin saat sedang berdoa dan beribadah di masjid tersebut.

Segitiga geometri islami tradisional 

Dilansir Designboom, Masjid Gargash dibangun dengan pola permukaan dinding berbentuk segitiga.

Bentuk tersebut mengacu pada pola geometri islam tradisional, namun tetap ditampilkan dengan sentuhan yang lebih modern.

Cahaya yang masuk melalui lubang segitiga itu juga menciptakan bentuk dan pola yang estetika ke dalam ruangan.

Lubang segitiga berfungsi sebagai penyaring agar cahaya yang masuk ke dalam ruangan tidak terlalu berlebihan yang dapat membuat ruangan menjadi panas dan gersang.

Masjid pertama dirancang arsitek perempuan 

Masjid Gargash ini merupakan salah satu masjid pertama yang dibangun oleh perempuan arsitek di Uni Emirat Arab.

Melalui akun instagramnya @dabbagharchitects_ Sumaya mengungkapkan, masjid yang didesainnya itu masuk sebagai finalis dalam ajang bergengsi tahunan Architecture Leades Award 2021 dengan kategori Commercial Project of The Year.

"Tahun ini merupakan tahun yang hebat bagi para Dabbagh Archjitecture. Karena Majis Gargash telah dipilih oleh para pemimpin arsitektur sebagai finalis untuk proyek komersial tahun ini," kata Sumaya seperti dikutip dari laman instagramnya, Minggu (22/8/2021). 

Selain itu, Sumaya sebagai desainer juga masuk nominasi sebagai finalis dengan kategori CEO of The Year pada acara tersebut. 

"Kami juga dengan senang hati mengumumkan bahwa kami telah dipilih oleh para pemimpin arsitektur sebagai finalis untuk kategori CEO of The Year," ungkapnya. 

Setiap orang yang memasuki area masjid akan melewati koridor jalan dengan atapnya yang berlubang berbentuk segitiga.

Koridor dengan cahaya alami itu mengarahkan jamaah ke area wudhu dan kamar mandi.

Setelah itu, barulah dilanjutkan dengan jalan yang menghubungkan tempat wudhu dengan ruang lobi dan ruang utama masjid.

Masjid dibangun dengan menggunakan material lokal dan luar seperti beton, aluminium, cladding, bengkel tukang kayu, dan keramik yang berasal UEA, sementara material batu masjid ini berasal dari Oman.

Sumaya mengaku bahwa merancang sebuah tempat ibadah merupakan sebuah tantangan.

Pasalnya rumah ibadah diciptakan untuk menghadiri suasana spiritual seseorang terutama saat sedang berdoa.

Di samping itu, tempat ibadah umumnya berada di kawasan dan ruang publik yang ramai dan bising.

Hal ini tentu saja menjadi tantangan bagi para arsitek untuk bisa menghilangkan kebisingan di luar ruangan.

"Mendesain masjid itu bukan hanya soal estetika, tetapi juga tantangan bagaimana caranya agar masjid sebagai tempat untuk berdoa itu bisa menghadirkan ketenangan dan nuansa spritualitas seseorang," kata Sumaya seperti dikutip Designboom, Jumat (20/8/2021). 

Miliki dua blok ruang

Bangunan utama di masjid ini dipisahkan menjadi dua yaitu pertama, blok sholat yang berisi area sholat pria dan wanita, dan kedua blok layanan tempat fasilitas wudhu dan tempat tinggal imam (pemimpin sholat) dan muadzin (petugas adzan).

Masjid ini memiliki kubah yang berlapis dan memungkinkan cahaya alami masuk, sekaligus menyaringnya melalui kulit dekoratif internal.

Terdapat juga satu menara yang dibangun secara terpisah di area masjid tersebut.

Selain itu, Masjid ini juga memiliki ukiran kaligrafi ayat Al-Qur'an yang membentang di sekeliling masjid bagian luar dan dalam.

https://properti.kompas.com/read/2021/08/27/080000021/cantiknya-gargash-masjid-pertama-di-dubai-yang-dirancang-perempuan-arsitek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke