Bila melihat lukisan milik Claude Monet dan Vincent van Gogh, akan tampak tekstur tiga dimensi.
Teknik yang digunakan oleh kedua pelukis ini adalah teknik impasto, dengan menerapkan lapisan tebal.
Saat kering, cat akan membentuk relief dan tekstur di kanvas dan memberikan sensasi gerakan.
Bahkan tanpa menyentuh kanvas, tekstur sapuan kuas memberikantampilan tiga dimensi pada lukisan, di mana hanya dapat diamati ketika sesorang melihat karya secara langsung.
Seperti halnya sapuan lukisan Monet dan van Gogh, sangat sulit untuk mereplikasi pengalaman total sebuah ruang tanpa hadir di dalamnya.
Meskipun teknologi realitas virtual semakin mudah diakses, ada beberapa aspek ruang yang hampir tidak dapat direplikasi. Seperti suhu, suara, bau, sensasi saat menyentuh permukaan sebuah ruangan.
Karena alasan inilah memilih bahan untuk permukaan sebuah hunian sangat penting dan kompleks.
Solusinya harus mencakup sensasi yang diinginkan untuk estetika secara visual serta minim biaya.
Tak hanya menjadi alat pembantu bagi penyandang disabilitas, permukaan sebuah ruangan dapaat memengaruhi emosi dan ingatan seseorang.
EQUITONE, produsen semen fiber terkemuka telah mengembangkan produk fasad yang dapat beradaptasi dengan bentuk yang diinginkan saat pengerjaan sebuah proyek konstruksi.
Dari corak pada pelat, pilihan pola, kekasaran dan bentuk potongan, fasad fiber punya kemampuan untuk membangkitkan sensasi yang tak biasa.
Pilihan fasad sangat bergam, mulai dari lembaran dengan tekstur yang sangat halus hingga tekstur tiga dimensi linier, yang menonjolkan tekstur dari bahan inti fiber semen.
Penggunaan fasad yang memiliki tekstur tiga dimensi bahkan dapat mengubah penampilan hunian terutama saat terkena paparan matahari.
Panel fasad fiber ini dapat dipotong dan diatur dalam berbagai cara. Anda bisa mengapikasikannya secara vertikal, horizontal atau meletakannya di bagian sudut.
https://properti.kompas.com/read/2021/07/29/180000321/semen-fiber-ciptakan-sensasi-pengalaman-berbeda-di-rumah-anda