Ini dilakukan untuk melancarkan konektivitas di jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa Barat.
Pembangunan jembatan dilakukan karena memperhatikan kondisi ekstisting bertipe Callender Hamilton (CH) yang tidak memungkinkan untuk dilalui oleh kendaraan dari dua arah secara bersamaan.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pembangunan jalan dan jembatan memiliki peran penting sebagai backbone (tulang punggung) dalam pengembangan konektivitas antar-wilayah untuk melancarkan distribusi logistik di Indonesia.
"Konektivitas semakin lancar akan mengurangi biaya angkut kendaraan logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," ujar Basuki dalam siaran pers kepada Kompas.com, Sabtu (10/07/2021).
Sementara Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi DKI Jakarta-Jawa Barat Hari Suko Setiono mengatakan, Jembatan Cisokan yang sedang dalam tahap konstruksi merupakan tipe rangka baja dengan panjang 60 meter.
"Jembatan ini memiliki lebar total 9 meter yang terdiri dari lebar badan jalan 7 meter dan lebar trotoar 2 meter," terang Hari.
Hari menambahkan, konstruksi duplikasi Jembatan Cisokan akan memakan waktu 180 hari.
Konstruksi jembatan ini telah dimulai sejak akhir Mei 2021 dan ditargetkan selesai akhir November 2021.
Selama konstruksi berlangsung, tidak ada pengalihan arus lalu lintas (lalin) sehingga kendaraan masih bisa melewati jembatan yang lama.
Sebab, jembatan duplikasi ini dibangun di sebelah jembatan lama.
Sehingga, ketika jembatan yang baru selesai dibangun, maka Jembatan Cisokan eksisting akan dibongkar.
Dengan demikian, seluruh kendaraan yang lewat pada ruas jalan ini akan melalui jembatan baru.
“Jembatan Cisokan yang lama sudah melewati umur konstruksi, sehingga perlu biaya pemeliharaan. Oleh karena itu, untuk efisiensi anggaran setelah jembatan yang baru jadi, jembatan lama akan dibongkar,” tuntas dia.
https://properti.kompas.com/read/2021/07/10/141714221/duplikasi-jembatan-cisokan-dibangun