KOMPAS.com – Rumah subsidi masih jadi daya tarik sebagian masyarakat, utamanya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pertimbangannya, ada pada harga yang terjangkau seperti ditawarkan Daru Estate di Kabupaten Tangerang yang tak begitu jauh dari Ibu Kota.
Tak hanya harga, rumah subsidi itu juga kerap diirik oleh masyarakat karena aksesnya yang mudah dijangkau. Saat ini, kawasan Daru sudah dilalui KRL Comutter.
Hadi (29), seorang karyawan swasta di Jakarta mengungkapkan alasannya tertarik dengan perumahan subsidi itu.
Pilihan jatuh ke Daru Estate karena dua alasan utama, harga dan akses lokasi. Kebetulan, ia tengah memburu rumah subsidi karena dalam waktu dekat akan menikah.
“Sudah enggak mungkin nge-kost (kalau nanti menikah). Dibandingkan sewa kontrakan, lebih baik uangnya untuk nyicil rumah,” paparnya saat berada di kantor marketing Daru Estate yang berlokasi di Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Banten
Sebelum memutuskan membeli, Hadi memang menimbang-nimbang urusan biaya. Sewa rumah kontrakan di kota besar menurutnya jauh lebih mahal dibandingkan nominal cicilan rumah subsidi.
“Kalau dihitung-hitung, jauh lebih menguntungkan nyicil rumah milik sendiri. Sudah begitu kelihatan hasilnya, kalau lunas akan menjadi milik saya” ujarnya.
Cicilan rendah dan gratis beras
Sama halnya developer rumah kebanyakan, pengembang Daru Estate, PT Arifindo Adiputra Ariaguna juga memberikan beberapa benefit untuk menarik minat masyarakat. Di masa pandemi seperti saat ini, mereka memberikan penawaran khusus bagi calon konsumen.
Dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (9/7/2021), Bank Relation PT Arifindo Adiputra Ariaguna (AAA), Hari Soetjahjo mengutarakan hal itu.
Menurutnya, Daru Estate dapat menjadi opsi karena memberikan banyak kemudahan bagi calon pembeli.
Saat ini, ada bonus potongan cicilan sebesar Rp 1 juta hingga 6 bulan pertama dan gratis pangan berupa beras.
“Mengingat cicilannya hanya Rp 1 jutaan per bulan flat, jadi masyarakat yang membeli unit di Daru Estate hanya mengeluarkan kira-kira Rp 300 ribuan per bulannya dengan estimasi tenor 15 tahun. Kami juga berikan beras gratis sebanyak 20 kilogram (kg) per bulan selama enam bulan pertama,” jelasnya.
Hari melanjutkan, penawaran itu diberikan pihak Daru Estate untuk menggairahkan kembali keinginan masyarakat untuk memiliki rumah sendiri yang belakangan terhalang karena pandemi berkepanjangan.
“Penawaran ini (berlaku) untuk pembelian semua tipe (rumah). Kebetulan kami menyediakan 5 tipe unit yang bisa dipilih sesuai selera dan kebutuhan. Untuk biaya all-in mulai dari Rp 6 juta,” ujar Hari.
Hari juga menyinggung soal akses di perumahan tersebut. Sebagai rumah subsidi, Daru Estate boleh dikategorikan sebagai perumahan yang punya jangkauan transportasi umum.
“(Lokasinya) sangat dekat dengan stasiun kereta sehingga memudahkan mobilitas penghuni yang bekerja di Jakarta atau kota penyangga lainnya,” terangnya.
Kelebihan lain juga dijelaskan oleh Hari. Ia mengatakan, bahan bangunan yang digunakan juga berkualitas, seperti lantai granito tile 60x60, hebel, dan kayu solid.
“Belum lagi suasananya. Di sini sangat asri dan jauh dari ingar-bingar permukiman padat penduduk,” lanjutnya.
Momentum pandemi
Hari berharap, kondisi pandemi yang memengaruhi banyak hal bukan jadi alasan masyarakat untuk tidak memikirkan kebutuhan akan rumah tinggal.
Sebaliknya, menurutnya pandemi dapat menjadi momentum untuk masyarakat agar segera mengambil kredit pemilikan rumah (KPR).
Terlebih, saat ini ada berbagai kebijakan dari pemerintah untuk keringanan pembelian rumah. Jika terjadi gagal bayar cicilan pun, masyarakat masih bisa mengakalinya dengan beberapa opsi sesuai dengan kebijakan yang diberlakukan oleh bank pemberi kredit.
“Kalau telat bayar kost atau kontrakan, bisa repot ngakalinnya. Kalau KPR kan masih bisa mengajukan keringanan, ada ragam caranya” jelasnya.
Saat terjadi hal demikian, masyarakat masih bias bernegosiasi dengan bank. Misalnya dengan menjadwal ulang pembayaran cicilan atau sisa kredit, sampai restrukturisasi KPR.
Dengan merestrukturisasi, penerima manfaat KPR dapat memperpanjang tenor pembayaran kredit. Bahkan, bisa saja pihak bank mengurangi tingkat bunga KPR untuk kemudahan pembayaran.
“(Dengan ragam kemudahan itu) jadi lebih baik segerakan (membeli rumah) deh, masa enggak bosan sih uang lari ke sewa kost atau kontrakan terus?,” ujar Hari.
https://properti.kompas.com/read/2021/07/09/163115321/dekat-ibu-kota-ada-rumah-subsidi-cicilan-rp-300000-dan-gratis-pangan