Hal ini merupakan upaya untuk terus meningkatkan konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah, disamping pembangunan jalan tol.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan diharapkan dapat memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, serta kenyamanan pengendara.
“Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar,” tutur Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR, Rabu (30/06/2021).
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara Yohanis Tulak Todingrara menjelaskan, pembangunan Jalan Lingkar Kota Kendari ini bertujuan untuk membagi volume kendaraan yang akan melintasi Kota Kendari.
"Khususnya, dari Pelabuhan Kendari ke Pusat Kawasan Industri Konawe, serta akses menuju ke Bandara Haluoleo dari Kabupaten Konawe dan Konawe Utara," jelas Yohanis.
Jalan Lingkar Kota Kendari nantinya juga akan menghubungkan Jembatan Teluk Kendari-Pelabuhan Bungkutoko (New Port Kendari)-Kawasan Industri Konawe di Morosi.
Selain itu, mendukung angkutan logistik kebutuhan masyarakat maupun pembangunan daerah di Provinsi Sultra.
Pembangunan jalan lingkar tersebut telah diinisiasi sejak tahun 2016 berupa kegiatan studi kelayakan, Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), dan penyusunan detail engineering design (DED).
Sejak tahun 2018-2019, pembebasan lahan dan pelaksanaan fisik berupa perkerasan aspal telah dimulai oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari sekitar 12,24 kilometer.
Pembangunan Jalan Lingkar Kota Kendari ini juga sudah dimulai oleh BPJN Sulawesi Tenggara menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 69,27 miliar dengan kontrak tahun jamak.
Jalan yang dibangun oleh PT Usaha Subur Sejahtera ini ditargetkan tuntas pekerjaannya pada tahun 2022.
Yohanis mengungkapkan, progres konstruksi jalan lingkar telah memasuki pekerjaan penyiapan badan jalan, galian saluran drainase dan agregat kelas A.
Dengan adanya jalan lingkar tersebut, kondisi jalan dalam kota Kendari juga bisa lebih awet, karena kendaraan besar memiliki jalur alternatif.
Hingga akhirnya diharapkan juga akan menekan angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas).
Dengan keberadaan jalan lingkar ini diharapkan dapat memberikan dampak positif peningkatan ekonomi masyarakat setempat lewat pemerataan pembangunan dengan membuka peluang-peluang usaha.
Misalnya, membuka warung, restoran, dan usaha-usaha ekonomi baru.
https://properti.kompas.com/read/2021/06/30/140000121/dukung-kawasan-industri-konawe-pemerintah-bangun-jalan-lingkar