Pameran ini dilaksanakan sebagai respons atas rencana Pemerintah yang akan melakukan pembukaan Travel Corridor Arrangement (TCA) di Bali pada Juli 2021.
Namun, sebelum pariwisata benar-benar dibuka, Pemerintah terus memastikan kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan pengelola pariwisata Pulau Dewata.
General Manager Marketing Ciputra Group Andreas Raditya menilai positif langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi karena efek pandemi.
Menurut dia, hal ini tidak hanya menjadi angin segar bagi industri pariwisata, tapi juga akan mendukung iklim investasi properti di Pulau Dewata.
"Dengan segera dibukanya pariwisata maka akan mendorong perekonomian Bali untuk kembali pulih, tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," kata Raditya dalam siaran pers, Kamis (17/06/2021).
Industri pariwisata bagi Pulau Bali adalah pendorong utama perekonomian yang menggerakkan bisnis-bisnis lain, termasuk sektor properti.
Saat ini Ciputra Group sedang memasarkan proyek Ciputra Beach Resort yang berlokasi di Tabanan.
Raditya mengungkapkan, saat pandemi yang terjadi pada tahun lalu Ciputra Group tetap fokus memasarkan produk dengan berbagai cara.
Segmen investor tetap percaya bahwa investasi properti di Pulau Bali merupakan cara terbaik untuk memutarkan uangnya.
Marketing Supervisor Ciputra Beach Resort Maharani Sanjaya menambahkan, untuk merespon kebutuhan pasar, sejak beberapa bulan lalu Ciputra Beach Resort memasarkan produk baru, Klaster Resvara.
Produk ini terlahir karena catatan dua klaster sebelumnya yakni Nivata dan Sadana yang terjual 99 persen.
Resvara dikembangkan di atas lahan seluas 7,2 hektar yang berada di timur kawasan Ciputra Beach Resorts.
Terdiri dari 190 unit dengan dua tipe, Askana (7 x 15) dan Svana (10 x 20). Kemudian unit kavling dengan luas 11 x 15 dan 10 x 20.
Menurutnya Sanjaya, komposisi antara hunian dan kavling ini sekitar 55 persen berbanding 45 persen dengan harga mulai dari Rp 2,3 miliar hingga Rp 4,4 miliar.
Selain menawarkan produk rumah inden, Ciputra Beach Resort juga menawarkan unit ready stock yang berada di Klaster Nivata.
"Dengan insentif PPnBM 50 persen untuk properti, konsumen dapat memiliki unit-unit Nivata dengan harga Rp 4,6 miliar dari sebelumnya Rp 5,3 miliar," ujar Sanjaya.
Unit ready stock ini memiliki luas tanah 250 meter persegi dan bangunan 197 meter persegi.
https://properti.kompas.com/read/2021/06/18/060000521/sambut-pembukaan-kembali-pariwisata-bali-ciputra-gelar-pameran-14-hari