Digitels sendiri merupakan layanan akomodasi berbasis teknologi dengan ekosistem digital 4.0 secara menyeluruh.
Perusahaan rintisan atau start-up ini akan membantu pebisnis hotel melakukan transformasi dari bisnis hotel konvensional menjadi smart hotel atau hotel pintar.
“Digitels hadir ingin mendukung pemulihan pariwisata Indonesia dan khususnya juga Bali dengan teknologi Internet of Thing (IoT) yang dipasang pada berbagai fasilitas hotel sehingga menjadi smart hotel,” terang Co-Founder Digitels Jeremy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (16/06/2021).
Digitels berangkat dari gagasan mengintegrasikan rangkaian layanan akomodasi dengan aplikasi yang mudah diimplementasikan pada fasilitas yang diinginkan.
Inovasi karya anak bangsa ini diklaim dapat mengubah sebuah hotel biasa menjadi smart hotel lengkap dengan aplikasi untuk segmen korporat atau business to business (B2B) dan ritel atau business to customer (B2C.
Dengan konsep smart hotel conversion (SHC), Digitels E-system dapat mengubah hotel, apartemen, kondotel, perkantoran dan rumah pribadi menjadi ekosistem pintar 4.0 berbasis IoT.
Jeremy menuturkan, pemasangan e-system ini sangat mudah, praktis dan pemilik tidak perlu mengganti peralatan, furnitur, atau piranti yang sudah ada.
Digitels membantu pemilik hotel menurunkan biaya operasional, efisiensi staf sebanyak 25 persen hingga 40 persen, menggantikan sepenuhnya kunci/kartu, penghematan energi, waktu dan operasional, yang keseluruhannya akan berkontribusi pada peningkatan pendapatan.
“Dengan Digitels, cost of sales rendah, bisa hemat listrik hingga 40 persen dengan smart energy management system. Bahkan laba bisa naik hingga 100 persen atau dua kali lipat,” klaim Jeremy.
Digitels tidak menjual sistemnya ke hotel melainkan meminjamkannya kepada pemilik atau manajemen hotel lengkap dengan peralatan seharga 1.000 dollar AS atau setara hampir Rp 15 juta.
Pemilik atau manajemen hotel cukup membayar biaya peminjaman sistem hanya sebesar Rp 5.000 per kamar per malam.
Meski demikian, Digitels mengenakan biaya security deposit sebesar Rp 2,5 juta yang bisa dicicil beberapa kali sampai ada kamar yang terisi.
Untuk pemasangan sistem smart hotel dari Digitels, minimal pada 10 kamar hotel dan tidak ada tambahan biaya jika pemilik atau manajemen mau menambah fitur atau sistem.
Setiap fasilitas kamar akan beroperasi dengan IoT mulai dari akses pintu dengan app, face recognition, scan QR code, fasilitas pendingin ruangan, lampu, televisi, audio, dan tirai.
Dengan aplikasi Digitels yang tersedia dalam versi iOS dan Android, tamu dapat memperoleh akses sejak melakukan pemesanan secara online, verifikasi kedatangan, bermalam hingga meninggalkan hotel.
“Semua sistem Digitels yang terpasang di hotel bisa dipantau lewat tablet secara real time,” pungkas Jeremy.
https://properti.kompas.com/read/2021/06/16/203350521/digitels-aplikasi-smart-hotel-hadir-di-bali