BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Vasanta Innopark
Salin Artikel

Pemulihan Ekonomi Nasional, Kebangkitan Industri Properti, dan Strategi Vasanta Group

KOMPAS.com – Indonesia diprediksi bakal keluar dari zona merah pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021. Seperti diketahui, sejak kuartal II 2020, perekonomian Indonesia mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19.

Perlahan tapi pasti, perekonomian Indonesia mulai bangkit. Pada kuartal I 2021, pertumbuhan ekonomi nasional tercatat membaik, meski masih minus 0,74 persen.

Analis di CIMB Investment Bank Bhd Erwan Teguh menjelaskan, ada dua faktor yang membuat kuartal II 2021 diprediksi tumbuh positif. Pertama, kuartal II 2020 secara year-on-year (yoy) menjadi bottom dengan pertumbuhan minus 5,32 persen.

“Kedua, kegiatan ekonomi saat ini sudah lebih membaik secara substansial,” jelas Erwan kepada Kompas.com pada sesi diskusi virtual melalui Zoom, Jumat (28/5/2021).

Dari sisi eksternal, tambah Erwan, harga beberapa komoditas sudah menunjukkan angka pertumbuhan yang fantastis. Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi bahkan mengatakan bahwa Indonesia akan memasuki periode supercycle yang membuat harga beberapa komoditas naik.

Dari sisi internal, penjualan beberapa sektor industri, seperti otomotif dan properti pada April 2021 telah naik cukup signifikan. Retail Sales Survey pada April 2021 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) juga mencatat adanya kenaikan sebesar 7,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Untuk saat ini, hal yang harus lebih diperhatikan adalah bagaimana pemerintah dan sektor swasta berkolaborasi dalam menangani pandemi Covid-19. Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan bergantung pada upaya itu,” jelas Erwan.

Upaya pemulihan ekonomi

Untuk membangkitkan dan memulihkan perekonomian dalam negeri, pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa upaya.

Pertama, memberikan stimulus ekonomi di berbagai sektor. Erwan menyebutkan bahwa stimulus ekonomi meningkatkan daya beli konsumen karena harga suatu barang jadi lebih murah.

Dari sektor properti, misalnya. Pemerintah telah membantu menanggung Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas rumah tapak dan rumah susun (rusun) dengan harga jual maksimum Rp 2 miliar selama enam bulan, yaitu sejak Maret-Agustus 2021.

Sementara untuk rumah dengan harga di atas Rp 2 miliar hingga maksimum Rp 5 miliar, PPN yang dibebankan atas penyerahan rumah tapak atau rusun hanya 50 persen.
Dengan adanya kebijakan tersebut, beberapa perusahaan properti mencatat peningkatan penjualan secara signifikan.

Selain itu, ada pula program Vaksinasi Gotong Royong yang diinisiasi dan dibiayai oleh pihak swasta serta bekerja sama dengan pemerintah.

“Kontribusi dari private sector jelas akan membantu upaya pemerintah dalam meningkatkan jumlah masyarakat yang divaksin,” ujar Erwan.

Strategi industri properti

Pandemi memang menghantam keras berbagai sektor industri, tak terkecuali industri properti yang terdampak cukup signifikan.

Vice President Director PT Pakuan Tbk (Vasanta Group) Erick Wihardja mengatakan, beberapa perusahaan properti mulai merasakan dampak negatif tersebut sejak Maret 2020.

Hal itu tercermin dari data Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal I 2020 yang menunjukkan adanya kontraksi penjualan properti residensial sebesar 43,19 persen (yoy).

“Namun, kami sudah melihat adanya recovery. Confidence level yang kami rasakan meningkat seiring bertambahnya potential customer dari akhir kuartal IV 2020 sampai saat ini,” ujar Erick pada kesempatan yang sama.

Dia mengatakan, selalu ada harapan pada masa sulit. Apalagi, masyarakat sudah mulai terbiasa dengan gaya hidup new normal. Erick juga berpendapat bahwa properti masih menjadi kebutuhan pokok masyarakat yang harus dipenuhi.

“Langkah yang harus kami tempuh adalah melakukan inovasi agar produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan perkembangan teknologi yang makin pesat, adaptasi dalam melakukan beragam strategi juga menjadi kunci,” jelas Erick.

Strategi pertama, lanjutnya, adalah menjaga komitmen dengan melakukan on time delivery dan menghasilkan produk sesuai dengan kualitas yang ditawarkan.

Upaya kedua, pemanfaatan teknologi. Teknologi memudahkan masyarakat dalam bersosialisasi di tengah keterbatasan interaksi secara langsung.

“Kami memanfaatkan hal tersebut dengan menghadirkan virtual tour, 360 degree viewing, dan berkolaborasi dengan house atau property reviewer,” ujar Erick.

Langkah ketiga adalah riset. Dengan riset, imbuh Erick, perusahaan properti bisa mencari tahu tentang tren baru yang sedang populer dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Saat ini, misalnya, sebagian besar industri di dunia, termasuk perusahaan properti, sedang berusaha untuk melakukan pembangunan berkelanjutan.

“Beberapa target dari upaya tersebut adalah untuk menurunkan produksi emisi gas karbon dan mengurangi emisi efek rumah kaca. Perusahaan properti pun berusaha membangun dengan lebih sustainable terhadap lingkungan serta alam sekitar,” jelas Erick.

Proyek pembangunan Vasanta Group

Pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara berkelanjutan juga berdampak positif terhadap alam maupun penduduk sekitar.

“Dengan adanya concern tersebut, tak hanya industri properti (yang terdorong), tetapi juga mendorong sektor lain untuk lebih aware bahwa pembangunan berkelanjutan penting karena menyangkut masa depan generasi mendatang,” ujar Erick.

Hal itu juga menjadi fokus Vasanta Group dalam melakukan berbagai proyek pembangunan yang sedang dijalankan. Salah satunya, pembangunan proyek township seluas 102 hektare, yakni Shila at Sawangan yang berlokasi di selatan Jakarta.

Untuk menyukseskan proyek tersebut, Vasanta Group turut menggandeng Mitsubishi Corporation (MC). Sebagai informasi, kerja sama tersebut bukan kali pertama dilakukan oleh kedua perusahaan.

Kemitraan strategis keduanya sudah terjalin sejak 2019 dalam pengembangan proyek Vasanta Innopark. Vasanta Innopark pun menjadi satu-satunya superblock di Kawasan Industri MM2100 di Cikarang.

Vasanta Group bahkan telah berhasil melakukan serah terima Aoki Tower dan Botan Tower di Vasanta Innopark kepada pembeli pada Maret 2021.

Sebagai informasi, serah terima Botan Tower dilakukan lebih cepat di tengah kondisi pandemi. Awalnya, serah terima tower tersebut direncanakan pada Juli 2021.

Selain itu, Vasanta Group juga telah memulai pengembangan taman bertema Jepang terbesar di Koridor Timur Jakarta, yakni Nihon Park pada April 2021.

Presiden Direktur PT Diamond Development Indonesia (DDI), sebagai anak perusahaan resmi MC di Indonesia, Kenji Ono menyatakan, pihaknya senang dapat kembali bekerja sama dengan Vasanta Group untuk kedua kalinya.

“Kami memandang betapa besarnya potensi pembangunan dengan mitra yang tepat. Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di Jabodetabek telah memberikan kontribusi yang besar ke pasar properti di Jakarta dan kota-kota satelitnya. Sekarang adalah saat yang tepat untuk Sawangan,” ujar Kenji.

Menanggapi pernyataan Kenji, Erick pun mengatakan bahwa kedua perusahaan memiliki komitmen yang selaras untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan dan investor masing-masing.

“Kami siap menghadirkan perumahan berkualitas di lokasi terbaik dengan tepat waktu dan memberikan nilai keseluruhan produk bagi konsumen,” katanya.

Hunian eksklusif

Berlokasi strategis dekat Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2 (JORR2), Shila at Sawangan hanya berjarak sekitar delapan menit berkendara dari Gerbang Tol Sawangan ke Antasari di Jakarta Selatan.

Tol baru JORR2 dengan gerbang Pamulang juga akan semakin meningkatkan konektivitas dari dan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang.

Shila at Sawangan akan menjadi pusat perumahan dan kawasan komersial baru di selatan Jakarta. Pada kawasan tersebut, akan berdiri low-rise apartment dengan suasana hunian di tepi danau yang eksklusif serta dilengkapi anak sungai, dan pemandangan pegunungan yang indah.

Adapun saat ini pembangunan tahap awal telah dimulai di lokasi. Galeri pemasaran juga telah diresmikan pada Sabtu (29/5/2021). Kemudian, untuk grand opening show unit rencananya akan dilakukan pada Juni 2021.

Shila at Sawangan akan memiliki area komersial seluas 2,5 hektare yang terdiri dari taman bisnis, shopping street sepanjang 1 kilometer dengan arsitektur Eropa, The X-Change, dan pasar modern dengan arkade bergaya art deco.

“Klaster pertama yang akan dihadirkan di Shila at Sawangan adalah The Grove. Klaster ini memiliki desain eksklusif. Penghuni akan disuguhkan pemandangan greenery dengan Central Garden di tengah klaster, pepohonan sepanjang jalan masuk, serta dua tipe rumah dengan desain arsitektur mewah, The Courtyard dan The Terrace,” jelas Erick.

The Courtyard, kata Erick, dibangun dengan desain unik. Rumah ini terdiri dari dua struktur bangunan dan taman pribadi di tengahnya. Sebuah proposisi yang langka, tetapi fungsional.

Sementara itu, The Terrace dibangun sebagai rumah premium modern yang dirancang secara cermat. Hunian ini memiliki teras samping yang membuat setiap unit menjadi rumah sudut (hook) sehingga meningkatkan sirkulasi udara dan meningkatkan pencahayaan di dalam rumah.

Bila tertarik, Anda bisa mendaftarkan diri terlebih dahulu untuk mendapatkan nomor urut pendaftaran (NUP). Anda pun memiliki kesempatan untuk memilih unit pada Juni 2021.

https://properti.kompas.com/read/2021/06/02/121600521/pemulihan-ekonomi-nasional-kebangkitan-industri-properti-dan-strategi

Bagikan artikel ini melalui
Oke