Hal ini menyusul pengambilalihan Izzara oleh TJS Group dari pengembang sebelumnya, PT Grage Trimitra Usaha.
Direktur Utama TJS Group Dipa Simatupang memastikan, sebagai bentuk komitmen terhadap konsumen, penyelesaian Izzara akan dipercepat.
"Setelah itu, TJS akan merilis ulang apartemen yang sempat terhenti konstruksinya ini. Dengan penyelesaian dan rilis ulang ini, kami optimistis penjualan akan tumbuh," ujar Dipa dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (03/05/2021).
Senada dengan Dipa, Direktur TJS Group Aswin Widjanarko menambahkan, usai konstruksi fisik rampung akan dilanjutkan dengan serah terima kepada konsumen.
Selain mengakuisisi Izzara, TJS Group juga telah menandatangani kerja sama dengan jaringan hotel internasional Ascott Group.
Dengan kerja sama ini memungkinkan pemilik dapat menyewakan unitnya kembali dan akan dikelola dengan standar internasional laiknya apartemen servis.
Izzara menempati area seluas 3,5 hektar yang merangkum 523 unit. Apartemen ini dirancag dalam beberapa tipe mulai dari satu kamar tidur, dua kamar tidur, tiga kamar tidur hingga griya tawang.
Hingga saat ini, tersisa 130 unit yang dipasarkan dengan harga penawaran Rp 43 juta per meter persegi untuk unit-unit tanpa furnitur.
Ke depan, akan mulai dipasarkan unit-unit yang dilengkapi furnitur dengan harga mulai dari Rp 56 juta per meter persegi.
Dipa memastikan, Izzara siap untuk dipasarkan kembali karena saat ini merupakan momen yang tepat seiring banyaknya kelonggaran terkait fiskal dan kredit yang ditetapkan Pemerintah.
Sebagai informasi, TJS Group merupakan pengembang yang memiliki sejumlah portofolio properti, salah satunya adalah proyek apartemen yang bekerja sama dengan Crown Group di Los Angeles, Amerika Serikat dan Mangrove Gaharu yang berlokasi di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.
https://properti.kompas.com/read/2021/05/04/070000821/sempat-mandek-apartemen-izzara-kembali-berlanjut-usai-diakuisisi-tjs-group