Meski begitu, dibutuhkan informasi sangat cermat apabila ingin menggunakan skema pembiayaan ini.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajari beragam karakter layanan bank pemberi KPR yang nantinya menjadi pilihan Anda.
Jika sudah sekali menjatuhkan pilihan, maka bank tersebut bakal menjadi mitra dalam kurun waktu cukup panjang atau bahkan seumur hidup.
Agar tidak menyesal nantinya, Anda perlu memahami bagaimana memilih bank yang memberikan keamanan dan kenyamanan untuk pembiayaan perumahan.
Lantas, bagaimana cara memilih bank penyalur KPR yang tepat? Berikut ini Kompas.com sajikan informasinya untuk Anda:
1. Reputasi bank
Reputasi dan tingkat kepercayaan menjadi salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan sebelum memilih bank penyalur KPR.
Nah, untuk mengetahui bank paling terpercaya untuk dipilih, Anda bisa berkonsultasi pada agen properti atau pengembang.
Mereka tentu akan menyarankan pada bank-bank pilihan yang sudah teruji secara kredibilitas untuk para konsumen.
2. Segmentasi pasar
Setiap bank memiliki segmentasi pembiayaan masing-masing. Jika ingin mengajukan KPR, maka segmentasi pembiayaan ini cukup penting untuk diketahui.
Anda disarankan untuk mencari tahu terlebih dahulu kriteria pembiayaan bank yang ingin diajukan.
Langkah ini tentunya bisa menghindari dari penolakan pengajuan KPR karena harga properti yang diajukan tidak sesuai dengan segmen pembiayaan yang dicari bank.
3. Persyaratan
Biasanya, setiap bank memiliki persyaratan pengajuan KPR yang sama seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), slip gaji, status karyawan, jumlah rekening terakhir di bank, dan lain sebagainya.
Meski begitu, Anda perlu menanyakan semua persyaratan itu secara rinci dalam berbagai kondisi.
Sebab, setiap bank merespon situasi dengan cara berbeda. Oleh karena itu, carilah bank yang fleksibel untuk membantu melengkapi berbagai persyaratan itu.
4. Pelayanan
Anda membutuhkan bank yang memiliki jaringan luas terhadap pengembang. Pasalnya, hal ini akan membantu bank tersebut memberikan pelayanan.
Bantuan pelayanannya berupa pemrosesan KPR cepat sekaligus mengingatkan pengembang jika mereka melanggar janji.
5. Kemampuan bayar
Secara rata-rata, bank memberi syarat seseorang yang hendak mengajukan KPR untuk membayar minimal 30 persen down payment (DP) atau uang muka dari harga properti.
Nah, bila merasa tidak sanggup untuk membayar biaya uang muka tersebut, maka ada baiknya jika mencari properti yang memungkinkan uang mukanya dicicil beberapa kali.
6. Suku bunga KPR
Penting bagi Anda untuk mengetahui KPR bank yang dituju menggunakan sistem bunga tetap (fixed) atau dinamis (floating).
Sebaiknya, konsultasikan dengan ahli untuk belajar sedikit mengenai situasi pasar keuangan melalui beragam media.
Hal ini bertujuan agar tidak begitu saja menerima promo dari bank.
7. Kenaikan suku bunga KPR
Setelah itu, Anda harus mengetahui apakah bank yang dipilih dengan mudah menaikkan suku bunga KPR.
Pasalnya, jika suku bunga Bank Indonesia (BI) naik, banyak bank yang terlalu cepat menaikan suku bunga mereka.
Ketika suku bunga turun, bank tersebut dengan lambat menyesuaikan suku bunganya. Oleh karena itu, Anda harus menghindari bank yang memiliki kebijakan seperti itu.
https://properti.kompas.com/read/2021/04/15/210000721/agar-tak-menyesal-ikuti-langkah-memilih-bank-penyalur-kpr-