Hanya 75 Hari, Rumah Beton Pra-cetak Rp 1,3 Miliar Ini Terbangun

Rumah New Shinano Precast ini berada di Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur, dan dikembangkan PT Mitra Sindo Sukses.

Pengerjaan rumah ini diklaim lebih cepat dibandingkan dengan cara konvensional yang biasanya memerlukan waktu hingga 12 bulan.

General Manager Operational PT Modern Panel Indonesia Hendy Wijaya Budijanto mengatakan, penggunaan material precast M Panel bisa menghemat waktu dan biaya pengerjaan konstruksi.

M Panel merupakan dinding struktural yang diproduksi dengan material beton secara pabrikasi dengan sistem pracetak.

Selain dapat menghemat waktu dan tenaga, panel ini juga dapat mencegah retak rambut, bisa langsung dilakukan pengecatan, serta permukaan rata dan halus.

"Material ini  lebih kokoh, low maintenance, thermal insulation, tahan terhadap kebocoran dan lebih kedap suara, juga tahan gempa,” ujar Hendy dalam keterangan tertulis, Kamis (15/04/2021).

Melihat tingginya animo masyarakat terhadap rumah pra-cetak New Shinano yang dibanderol Rp 1,3 miliar, PT Mitra Sindo Sukses kemudian meluncurkan lagi rumah serupa.

Rumah pra-cetak di klaster La Seine Precast ini hanya 20 unit dengan harga Rp 1,52 miliar untuk ukuran 60/85.

Menurut Director Marketing Urban Development PT Modernland Realty Tbk Helen Hamzah, pembeli rumah precast ini akan mendapatkan insentif bebas PPN 10 persen dari pemerintah.

Pembebasan pajak ini dimungkinkan karena serah terima rumah akan dilaksanakan pada Agustus 2021.

Hingga saat ini, kata Helen, Jakarta Garden City yang dikembangkan seluas 370 hektar, dipandang sebagai global city karena banyaknya investor potensial, dalam dan asing yang telah dan akan berinvestasi.

Sebut saja AEON MALL Co, Ltd, Hongkong Land yang berkolaborasi dengan Astra International serta Modernland, dan IKEA yang rencananya akan buka pada semester dua 2021.

"Dalam pandangan para investor global, Jakarta Garden City memiliki nilai investasi tinggi. Posisinya startegi dan dikelilingi infrastruktur dan fasilitas pendukung," ujar Helen.