Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak PPKM, Tingkat Kunjungan Mal di Jabodetabek Hanya 40 Persen

Head of Researcher Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan, kinerja tingkat kunjungan ini merupakan dampak dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

"Fenomena tersebut sangat mempengaruhi kinerja bisnis ritel secara keseluruhan, baik penyewa maupun pemilik," jelas Ferry dalam konferensi pers virtual, Rabu (07/04/2021).

Jika penyewa tidak bisa beroperasi, tidak akan ada pemasukan. Akibatnya, mereka tidak mampu membayar tarif sewa.

Hal ini kemudian membuka ruang negosisasi antara penyewa dengan pemilik mal terbuka lebar.

Tak hanya itu, tingkat kunjungan mal yang rendah ini juga berdampak pada tingkat okupansi.

Data Colliers Indonesia menunjukkan, tingkat hunian mal di Jakarta merosot 6 persen menjadi hanya 73,1 persen.

Sama halnya dengan Jakarta, okupansi mal di Bodetabek juga anjlok 8 persen atau tercatat menjadi 71,2 persen.

Kekosongan ini dipicu oleh penutupan operasional beberapa penyewa grosir dan toko serba ada.

Adapun total pasok ruang ritel di Jakarta hingga saat ini tercatat 4,83 juta meter persegi. Sedangkan, di Bodetabek seluas 2,84 juta meter persegi.

Meski mengalami tekanan berat, ada enam mal baru di Jabodetabek yang dijadwalkan selesai pembangunannya.

Berikut ini daftar enam mal tersebut:

  1. Grand Dhika City Mall di Bekasi.
  2. Paradise Walk di Serpong.
  3. Margo City Extension Project di Depok.
  4. AEON Mall di Tanjung Barat (Southgate) di Lenteng Agung.
  5. Pondok Indah Mall di Pondok Indah.
  6. Lippo Mall East Side (Holland Village) di Cempaka Putih.

https://properti.kompas.com/read/2021/04/08/182403821/dampak-ppkm-tingkat-kunjungan-mal-di-jabodetabek-hanya-40-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke