Bukan tanpa sebab, Nyoman yang notabene dikenal sebagai pematung turut merancang desain istana negara di IKN baru dengan konsep burung garuda.
"Terpilih disain ISTANA NEGARA, di IKN (IBUKOTA NEGARA) Kaltim,Karya saya, melalui sayembara yg diadakan oleh PUPR," tulis Nyoman dikutip Kompas.com dari unggahan video di akun Instagram pribadinya @nyoman_nuarta.
"Terimakasih semua kita sedang mempersiapkan prarencana 2 bln terimakasih doanya semoga lancar," lanjut Nyoman.
"Hehehe mohon maaf pak. mungkin yg Garuda patung karya bapak.. jambulnya Garuda dikasih kelihatan lebih pak. Biar lebih gagah." tulis @ridwanks.
Nyoman merespons, pengerjaan mendesain burung garuda tersebut dilakukan hanya dalam kurun waktu tiga hari.
Sdebab, saat mengikuti sayembara, ada 12 desain yang harus diselesaikan dalam waktu 12 hari dan saat ini Nyoman sedang menyempurnakan desain burung garuda tersebut.
Lantas, seperti apa sosok Nyoman Nuarta?
Nyoman terlahir dengan nama I Nyoman Nuarta. Dia merupakan seniman patung atau pematung asal Tabanan, Bali, yang lahir pada 14 November 1951.
Sejak masa kanak-kanak, Nyoman telah banyak terlibat dalam kegiatan kesenirupaan di desanya.
Saat itu, Nyoman kecil mendapatkan dukungan penuh dari guru menggambarnya, yaitu Sumbangsi Ketut Darma Susila.
Ketut dianggap sebagai orang pertama yang memberikan dia semangat dalam dunia kesenirupaan.
Bagi Nyoman, rintangan ataupun hambatan merupakan rangsangan timbulnya semangat untuk terus berkarya.
Menurut dia, berkarya adalah kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan.
Hingga akhirnya, Nyoman meyakini betul bahwa mematung merupakan jalan hidupnya.
Pengalaman profesional Nyoman di bidang seni rupa dimulai sejak dia bestatus sebagai mahasiswa.
Pada tahun 1972, Nyoman memasuki dunia perkuliahan dan memilih jurusan Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Setelah dua tahun, dia memilih untuk melanjutkan studinya ke Jurusan Seni Patung.
Kala itu, Nyoman bersama pematung G Sidharta dan Martono bergabung dalam Gerakan Seni Rupa Baru (GSRB) Indonesia pada tahun 1977.
Mereka bertiga juga mengikuti pameran kelompok di Bandung dan Jakarta.
Pada saat itu, sayembara desain patung tersebut diselenggarakan oleh Presiden kedua RI Soeharto.
Dari lima peserta, Nyoman bersama teman-temannya masuk jajaran tiga kelompok yang memenangi hadiah sebesar Rp 1,2 juta dari hasil sayembara tersebut.
Hingga kini, Nyoman telah menelurkan lebih dari 100 karya dan yang paling terkenal di antaranya Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali, Monumen Jalesveva Jayamahe di Surabaya, dan Patung Timika di Papua Barat.
Kemudian, Patung Bendera di Lobby Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Patung Putri Melenlu di Kalimantan Timur, Monumen Arjuna Wijaya di Jakarta, dan masih banyak lagi.
Pada tahun 2000 silam, Nyoman mendirikan instalasi seni berupa taman patung yang dinamakan NuArt Sculpture Park, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
Intalasi seni tersebut dipenuhi karya berupa karya seni patung dari Nyoman.
Seiring berjalannya waktu, NuArt Sculpture Park semakin berkembang untuk mengajarkan nilai luhur budaya melalui kegiatan kesenian.
Kegiatan seni yang diselenggarakan di sana berupa pameran seni rupa, pentas seni pertunjukan, serta pergelaran musik.
Keikutsertaan Nyoman pada sayembara desain istana negara di IKN baru akan semakin menambah portofolio kariernya ini.
https://properti.kompas.com/read/2021/03/31/070000221/mengenal-nyoman-nuarta-maestro-yang-merancang-istana-negara-burung-garuda