Masjid At Tanwir ini dibangun dengan konsep ramah lingkungan dan berkemajuan dengan menggunakan panel energi surya sebagai sumber tenaga listriknya.
"Dua hal saya kira berbeda dari masjid ini adalah konstruksi dan arsitekturnya yang kita rancang ramah lingkungan. Masjid ini menggunakan tenaga surya, jadi di lantai atas itu adalah panel surya bertenaga matahari," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti dalam keterangan tertulis, Kamis (11/03/2021).
Masjid ini dibangun enam lantai dengan masing-masing lantai memiliki fungsi berbeda.
Lantai dasar merupakan area wudhu untuk pria dan wanita. Sementara ruang utama untuk ibadah ada di lantai dua, tiga dan lantai empat.
"Kami menyebut masjid generasi baru Muhammadiyah. Lantai utama untuk ibadah jamaah, lantai tiga dan empat itu masih untuk jamaah khususnya perempuan," ujarnya.
Tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, lantai lima Masjid At Tanwir ini juga difungsikan sebagai meeting room dan perpustakaan.
Sementara lantai enam merupakan aula yang digunakan untuk berbagai kegiatan.
Selain tenaga surya, masjid ini juga didesain dengan memaksimalkan peran cahaya matahari sebagai penerang utamanya terutama pada siang hari.
Hampir setiap sisi bangunan masjid ini merupakan jendela kaca yang dapat dibuka sekaligus mengakses sumber pencahayaan alami.
Overall Thermal Transfer Value (OTTV) yang juga berfungsi sebagai selubung bangunan berkapasitas 25,97 watt per meter persegi.
"Tentu sangat memenuhi standar Jakarta Green Building sesuai dengan Pergub DKI Nomor 38/2021," kata Abdul Mu'ti.
Fitur lain yang melengkapi masjid ini adalahpendingin ruangan hemat energi, lift hemat energi, dan juga sistem daur ulang air bekas wudhu.
Mu'ti mengharapkan, konsep pembangunan Masjid At Tanwir dapat dicontoh dan diterapkan untuk setiap pembangunan Masjid Muhammadiyah di berbagai wilayah di Indonesia.
https://properti.kompas.com/read/2021/03/11/180653521/penuhi-standar-green-building-masjid-at-tanwir-pp-muhammadiyah-diresmikan