Hal itu terbukti dari penjualan terbanyak unit rumah yang dibangun Sinarmas sejak tahun 2018 hingga 2020 yaitu sekitar Rp 1,5 miliar.
"Terjadi perubahan customer's need. Terbukti juga ternyata rumah-rumah yang berkisar harga sekitar Rp 1,5 miliar itu jadi salah satu favorit pembeli," kata Alim dalam diskusi virtual, Kamis (04/03/2021).
Karena melihat tren seperti itu, kata Alim, Sinarmas sejak tahun 2019 juga telah membangun berbagai properti perumahan dengan desain menarik salah satunya berkonsep milenial house.
Klaim Alim bukan tanpa dasar, karena fenomena peningkatan minat terhadap rumah dengan harga Rp 1 miliar hingga Rp 2 miiar makin menguat.
Meski di tengah pandemi sekalipun, sebagaimana hasil riset 99.co, minat konsumen terhadap rumah seharga Rp 1 miliar-Rp 2 miliar mengalami peningkatan dua persen.
Periode Semester I-2020 atau Januari-Juni tercatat 12 persen, menjadi 14 persen pada Semester II kurun Juli-Desember 2020.
Selain itu, supply properti seharga Rp 1 miliar-Rp 2 miliar juga tumbuh tipis menjadi 16,7 persen pada Semester I menjadi 16,7 persen pada Semester II.
Alim menuturkan agar rumah yang dibangun dapat terserap pasar, maka penting untuk mulai mendesain rumah sesuai dengan tren dan kebutuhan customer saat ini.
"Sejak 2018-2020 persentase unit yang terjual itu kebanyakan adalah yang kisaran harga sekitar Rp 1,5 miliar. Itu karena market berubah, dan juga kita harus beradaptasi dan berinovasi dengan produk juga," tutur Alim.
Selain menyesuaikan harga dan desain rumah yang dibangun, Alim mengatakan penting juga bagi pengembang properti untuk mencari lokasi yang strategis.
Terutama terkait kemudahan aksesabilitas yang tentu saja menjadi alasan utama konsumen membeli rumah.
"Perlu dicatat, sekarang ini bagaimana orang cari hunian melihat aksesabilitas, infrastruktur. Hal ini membuat developer yang bangun skala kota jadi survive 2020," tuntas dia.
https://properti.kompas.com/read/2021/03/04/194659221/kebutuhan-berubah-rumah-rp-15-miliar-paling-laku-di-pasaran