Pembangunan tanggul bertujuan untuk mengeringkan kawasan yang selama ini selalu tergenang rob, serta memisahkan antara zona pemukiman penduduk yang kering dan zona tambak yang dibiarkan tergenang.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan dengan ketinggian tanggul rob yang tepat diharapkan dapat bermanfaat untuk jangka waktu panjang.
"Biasanya polder itu berbentuk kolam, tetapi karena berada di wilayah permukiman dan tambak, kita buat long storage dimana pada bagian ujungnya kita pasang pompa," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Rabu (03/02/2021).
Menurut Basuki, pembangunan tanggul rob ini menggunakan sistem polder berupa long storage dengan tanggul pembatas sepanjang 7,2 kilometer.
Pada bangunan tanggul tersebut terdapat pompa yang dipasang sebanyak 7 x 2 meter kubik per detik atau 14 meter kubik per detik yang melayani tangkapan area seluas 35 ribu hektar.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Adek Rizaldi mengatakan, pihaknya telah meletakkan beberapa rumah pompa di sepanjang jalur tanggul.
Rumah pompa yang telah dipasang yaitu di Silempeng dengan kapasitas 2 x 2.000 liter per detik, lalu di Sengkarang 3 x 2.000 liter per detik, dan di Pabean dengan kapasitas 2 x 2.000 liter per detik.
Untuk saat ini juga tengah diselesaikan tambahan satu rumah pompa di Mrican sebanyak 3 unit pompa yang masing-masing berkapasitas 2.000 literper detik.
"Saat ini progresnya sebesar 46% dan ditargetkan rampung akhir tahun 2021," ujar Adek.
"Setelah pompa selesai sudah langsung kami fungsikan dan sudah terlihat manfaatnya terjadi pemisahan antara kawasan basah dan kering, serta berkurangnya dampak banjir rob," tuturnya.
Pembangunan pengendali banjir dan rob Pekalongan terbagi menjadi tiga paket kontraktual. Pertama berupa pekerjaan tanggul dan long storage sepanjang 2,85 kilometer dengan lebar 30 meter.
Lalu normalisasi Sungai Silempeng dan pemasangan parapet Sungai Mrican, pembangunan rumah pompa Mrican dan rumah pompa Silempeng.
Adapun paket pertama ini pengerjaannya dilakukan oleh kontraktor PT Bina Mitra Indosejahtera, PT Aset Prima Tama, KSO dengan pendanaan APBN 2017-2019 senilai Rp 145,47 miliar.
Selanjutnya, paket kedua berupa pekerjaan tanggul dan long storage sepanjang 2,2 kilometer lebar 30 meter, dan pemasangan parapet Sungai Bremi dan Meduri sepanjang 4,46 kilometer, lalu pembangunan rumah pompa Sengkareng.
Pekerjaan ini dilakukan oleh kontraktor PT PP (Persero) Tbk- PT SAC Nusantara, KSO dengan pendanaan APBN 2017-2019 senilai Rp 193 miliar.
Terkahir, paket ketiga berupa pekerjaan tanggul dan long storage sepanjang 2,31 kilometer dan lebar 10 meter dan pembangunan rumah pompa, serta pekerjaan parapet Jalan Kunti sepanjang 800 meter.
Proyek ini dikerjakan oleh kontraktor PT Hutama Karya (Persero) dengan pendanaan APBN 2017-2019 senilai Rp 127,5 miliar.
https://properti.kompas.com/read/2021/02/03/170000521/akhir-2021-bakal-ada-tanggul-rob-7-2-kilometer-di-pekalongan