Optimisme ini bukan tanpa alasan, melainkan didorong sejumlah katalis baik yang telah, maupun sudah dilakukan Pemerintah untuk memulihkan perekonomian.
Salah satunya adalah suku bunga Bank Indonesia yang sejak November 2020 dipertahankan di angka 3,75 persen.
“Selain itu dengan menjaga suku bunga, pemerintah berusaha menekan inflasi dan juga menguatkan nilai tukar rupiah,” kata General Manager Marketing Ciputra Group Andreas Raditya dalam keterangannya kepada Kompas.com, Kamis (28/01/2021).
Tren penurunan suku bunga perbankan dan perbaikan aktivitas perekonomian diharapkan akan mulai mendorong permintaan kredit.
Karena itu, dia meyakini awal tahun ini industri properti akan bergerak seperti sebelum pandemi.
Menurutnya produk-produk yang berada di lokasi strategis dan memiliki konekvitas dengan
infrastruktur dan moda transportasi lebih diminati konsumen.
“Dekat dengan jalan tol, dekat dengan moda transportasi seperti LRT, MRT, Busway dan lainnya akan memudahkan beraktifitas,” kata Raditya.
Selain itu, kondisi pasar yang masih hati-hati dalam mengeluarkan dananya akan membuat konsumen selektif belanja properti.
Tuntutan untuk dapat memiliki hunian tetap, dengan kondisi fisik dekat konektivitas serta harga terjangkau, sangat tinggi, saat Pandemi Covid-19 usai nanti.
Oleh karena itu, setiap pengembang pasti memberikan penawaran menarik yang memudahkan konsumen.
Pasar yang terbagi dua, antara end user dan investor akan memanfaatkan tawaran menarik dari pengembang.
Produk hunian yang memenuhi tuntutan dan kebutuhan, akan dipilih oleh konsumen.
“Perilaku pasar ini kami sadari dan penuhi dengan menawarkan apartemen Citra Landmark seharga Rp 300 jutaan. Produk sejenis dengan harga tersebut sudah tak bisa ditemui lagi di Jakarta,” kata Raditya.
Citra Landmark yang berlokasi di Ciracas, Jakarta Timur, dikembangkan di atas lahan seluas 7 hektar, berjarak sekitar 1 kilometer dari Stasiun LRT Ciracas.
Di kawasan tersebut, Ciputra akan membangun 11 menara apartemen, serta berbagai fasilitas pendukungnya.
Menurut Raditya, hunian vertikal ini cocok untuk konsumen dengan kondisi finansial
terbatas, namun ingin tinggal di Kota Jakarta.
Saat ini, sudah jarang dan sulit ditemukan hunian dengan harga Rp 300 jutaan di Jakarta, dekat dengan moda transportasi publik, dan dekat pusat aktivitas.
“Citra Landmark mengisi segmen itu. Konsumen dengan dana terbatas tapi ingin tinggal di Jakarta. Dengan alasan utama dekat dari tempat kerja atau bisnis mereka, serta tidak ingin membuang banyak waktu di perjalanan,” tuturnya.
Ciputra Group akan memulai pemilihan unit Citra Landmark pada Semester I-2021.
https://properti.kompas.com/read/2021/01/28/160000121/ciputra-optimistis-apartemen-ciracas-rp-300-jutaan-diminati-pasar