Akibat pandemi Covid-19, sejumlah kebijakan pun diberlakukan. Termasuk keterisian perkantoran yang dipangkas separuhnya.
Alhasil, banyak perusahaan yang menerapkan opsi bekerja dari rumah atau work from home bagi karyawannya.
Jakarta Property Institute merilis data survei terkait pola kerja yang diinginkan masyarakat setelah Pandemi Covid-19 berakhir.
Dari total 408 responden, setengahnya atau 55,6 persen memilih kombinasi bekerja di kantor atau work from office (WFO) dan di rumah.
Direktur Eksekutif Jakarta Property Institute Wendy Haryanto mengatakan, selama pandemi Covid-19, terjadi perubahan perilaku dan perubahan pola penggunaan ruang.
Kombinasi bekerja di kantor dan rumah masih menjadi pilihan masyarakat saat kelak pandemi Covid-19 berakhir.
"Mereka menilai kerja dari rumah sama efektifnya dengan di kantor," kata Wendy dalam acara diskusi bertajuk 'City After The Pandemic, How Will We Live, Work, and Play?' di Jakarta, Selasa (26/01/21).
Wendy menjelaskan, sebelum Pandemi Covid-19 bekerja dari rumah menjadi sesuatu yang nampaknya sulit dilakukan, namun saat ini cara tersebut bukan hal yang mustahil.
"Karenanya kombinasi bekerja di kantor dan di rumah berpotensi tetap berlangsung saat memasuki masa new normal," ujarnya.
Selain itu, 28,9 persen responden yang diwawancarai memilih waktu sepenuhnya bekerja dari rumah. Sedangkan hanya 8,6 persen responden yang ingin tetap total bekerja di kantor.
Adapun sisanya 7 persen memilih tetap bekerja di luar rumah karena karena bergerak di sektor komersial seperti pusat perbelanjaan, ruko, toko, dan sektor lain yang tak memungkinkan bekerja dari rumah.
Karenanya, Wendy menambahkan, ke depan bukan tidak mungkin akan ada banyak perusahaan yang menerapkan efisiensi ruang kantor. Hal itu sekaligus dapat menghemat dan memangkas pengeluaran.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada periode 9 November 2020-27 November 2020 dengan metode kombiansi kuantitatif dan kualitatif.
Survei ini dilakukan secara online dan melibatkan 408 responden dengan rentang usia 20 tahun hingga 55 tahun.
Responden yang mengikuti survei ini berasal dari berbagai latar belakang yaitu pekerja kantoran (56,4 persen), pelajar dan mahasiswa (22,8 persen), pekerja lepas atau fresslancer (10,8 persen), dan wiraswasta (10 persen).
https://properti.kompas.com/read/2021/01/26/183000221/usai-pandemi-556-persen-karyawan-pilih-kombinasi-wfo-dan-wfh