Menurutnya, salah satu penyebab murahnya harga sewa karena pasokan perkantoran melebihi permintaan atau oversupply.
"Banyak unit tak terserap, karena oversupply. Dan ini sudah terjadi di Jakarta sejak tahun 2015," kata Ferry kepada Kompas.com, Rabu (20/01/2021).
Ferry menjelaskan lesunya pasar perkantoran itu kemudian diperparah dengan wabah Covid-19.
Akibatnya, banyak perusahaan yang memperketat dan mengalokasikan pengeluarannya untuk hal-hal yang sifatnya prioritas.
Mereka kemudian menunda ekspansi pembukaan kantor baru. Bahkan, ada beberapa perusahaan yang merampingkan sebagian operasionalnya dengan memperkecil ruang kantor yang disewa.
"Covid-19 menambah parah kondisi pasar kantor di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya khususnya," imbuh dia.
Alhasil, saat ini investasi di sektor perkantoran Jakarta sudah banyak berkurang dan beralih pada investasi di bidang lain.
"Kalaupun masih ada gedung yang akan selesai dalam dua sampai tiga tahun mendatang itu karena mereka sudah telanjur konstruksi, sulit mundur," cetus Ferry.
Dia melanjutkan, wabah Covid-19 juga telah memberikan tekanan pada harga sewa dan pasar penyewa, yang diperkirakan masih akan terus berlanjut.
Di kawasan central business district (CBD) Jakarta, rata-rata harga sewa terus turun 7 persen secara tahunan dari 2019, menjadi sebesar Rp 257.532 per meter persegi per bulan.
Sebelumnya pada 2019, harga sewa turun sekitar 3 persen dibanding periode yang sama tahun 2018.
Namun demikian, tarif sewa beberapa bangunan telah disesuaikan untuk menjaga tingkat hunian.
Selain itu, gedung perkantoran yang baru beroperasi juga menyumbang nilai sewa menjadi Rp 190.047 per meter persegi per bulan, alias mengalami kontraksi 2,5 persen secara tahunan.
Dengan tingkat permintaan yang moderat, sangat mungkin pemilik gedung perkantoran akan memberikan harga yang sangat bersaing pada transaksi sewa guna menarik atau mempertahankan penyewa, terutama bagi penyewa jangkar.
Mengingat permintaan yang tidak merata dan beberapa proyek yang hampir selesai, harga sewa mungkin terus mengalami tekanan turun pada tahun 2021.
"Namun demikian, harga sewa yang lebih rendah dapat mendorong lebih banyak komitmen pra-sewa," tuntas Ferry.
https://properti.kompas.com/read/2021/01/21/160000621/oversupply-picu-harga-sewa-kantor-di-jakarta-murah