Hingga saat ini, progres konstruksi bendungan tersebut mencapai 6,578 persen atau sedikit lebih cepat dari master schedule (jadwal umum) yang ditentukan.
Direktur Operasi II Hutama Karya Novias Nurendra mengungkapkan hal itu dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Senin (11/1/2021).
“Sekarang tim di lapangan sedang mengerjakan penggalian tanah di atas permukaan sungai yang ditargetkan selesai pada April 2021," jelas Novias.
Sementara untuk pekerjaan selanjutnya yaitu penggalian di bawah level sungai bisa dilakukan setelah bangunan pengelak atau divertion tunnel selesai dibangun.
Novias melanjutkan, meski masih dalam pembangunan, proyek ini bukan berarti tidak menemukan tantangan berarti.
Saat ini, pembebasan lahan masih berjalan dan kendala teknis berupa area water loss yang ditemukan saat proses soil investigation (investigasi tanah) membuat tim proyek melakukan beberapa penyesuaian agar tidak menghambat progres pembangunan.
"Beberapa pekerjaan harus dilakukan secara paralel seperti pekerjaan timbunan, grout cap dan grouting pada area galian yang telah selesai dikerjakan," lanjutnya.
Perlu diketahui, Bendungan Meninting memiliki tipe random batu dengan inti tegak volume
bendungan sebesar 12,18 juta meter kubik dan luas genangan sebesar 53,60 hektar.
Proyek Strategis Nasional (PSN) ini diharapkan dapat mengairi daerah irigasi seluas 1.559,29 hektar, memenuhi kebutuhan air baku sebesar 0,15 meter kubik per detik, serta dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik sebesar 0,8 megawatt (MW).
Secara keseluruhan, Bendungan Meninting ditargetkan rampung pada Oktober 2023 mendatang.
Jika sudah terbangun, Bendungan Meninting diyakni dapat meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat sekitar melalui sektor pariwisata.
Bendungan ini berpotensi menjadi salah satu kawasan wisata unggulan di Lombok Barat karena menjadi jalur trekking para pesepeda gunung.
https://properti.kompas.com/read/2021/01/11/131310721/konstruksi-bendungan-meninting-lombok-barat-baru-65-persen