Ketimbang dibuang, furnitur bekas yang sudah tidak terpakai boleh jadi masih memiliki nilai dan akan laku jika dijual.
Namun ketika akan menjualnya pasti Anda dihadapkan pada kebingungan tentang berapa harga yang pantas dan sesuai untuk perabotan tersebut.
Terlebih jika furnitur bekas masih dalam kondisi yang bagus, tentunya sayang jika Anda hanya mendapatkan harga terendah dan jauh di bawah harga saat Anda membelinya.
Berikut tiga cara untuk menjual furnitur bekas:
1. Cari tahu harga barangnya
Jika Anda menjual furnitur yang kondisinya baik atau berharga, cari tahu harga pasarannya.
Mungkin saja furnitur yang Anda miliki masuk dalam kategori barang antik yang dicari kolektor. Atau barang tersebut dibuat oleh pabrikan terkenal.
Dalam kasus barang antik atau koleksi berharga, konsultasikan panduan harga di market place dan tanyakan pada ahlinya.
Karena penetapan harga barang antik tentu salah satunya berdasarkan minat si calon pembeli.
Artinya, bagi kolektor jika mereka berminat harga tinggi sekalipun yang Anda tetapkan pasti akan dibeli.
Atau Anda juga dapat mengunjungi toko konsinyasi lokal dan melihat iklan surat kabar serta internet untuk benda serupa akan memberikan gambaran tentang harga furnitur.
Meskipun belum cukup umur untuk diklasifikasikan sebagai antik atau memiliki nilai sebagai barang kolektor, tenang saja, furnitur Anda tetap bernilai.
Dan untuk mengetahui harga jual, pertimbangkan harga awal anda membelinya, lalu siapa yang membuatnya, berapa lama Anda telah menggunakannya dan bagaimana kondisinya saat ini.
Fakta lain yang perlu diingat, furnitur berlapis kain adalah yang paling sulit dijual, dan Anda akan memiliki lebih banyak pembeli untuk barang-barang casing.
2. Tentukan harga yang tepat
Anda tentu saja tidak ingin menjual furnitur terlalu rendah, tetapi tidak juga memberi harga yang terlalu tinggi sehingga tidak ada yang mau membelinya.
Bersikaplah realistis saat menentukan harga furnitur. Kenangan yang mungkin Anda lampirkan pada barang tersebut adalah milik Anda sendiri dan tidak memberikan nilai tambah bagi pembeli.
Demikian pula misalnya sofa yang telah direnovasi sedemikian rupa mungkin juga tidak memiliki nilai khusus untuk pembeli, dan mereka biasanya cukup cerdas untuk mengetahui kondisi barang tersebut.
Saat menentukan harga, pertimbangkan juga setiap noda, goresan, sobekan, atau penyok, sama seperti Anda merawat barang tersebut .
Harga furnitur tidak boleh lebih tinggi dari harga yang diminta untuk produk serupa yang Anda lihat diiklankan atau dipajang di toko furnitur bekas.
Setelah memutuskan harga, Anda dapat menentukan apakah furnitur tersebut masih bisa ditawar atau tidak.
3. Putuskan ke mana Anda menjual
Selanjutnya, tentukan ke mana anda Akan menjual furnitur bekas tersebut. Secara sederhana mungkin dapat dibagi menjadi dua yaitu secara offline atau secara online.
Jika Anda menjual secara offline, dapat menjualnya di berbagai tempat termasuk di pasar bekas, atau dengan cara menawarkan teman terdekat Anda.
Atau Anda juga dapat menghubungi toko konsinyasi dan diler furnitur bekas. Mereka akan datang ke rumah Anda, memberikan penawaran, dan mengambil barang-barang tersebut jika mereka merasa dapat menjualnya dengan keuntungan.
Cara ini sangat nyaman tapi Anda mungkin tidak akan mendapatkan harga terbaik, karena mereka hanya akan membelinya dengan harga terjangkau, dan dengan tujuan untuk menjual kembali barang tersebut.
Tetapi jika Anda tidak memiliki banyak waktu atau tidak ingin repot, ini mungkin jadi cara terbaik.
Sementara jika ingin menggunakan internet, sertakan gambar dan detail dalam iklan untuk mendorong pembeli yang serius menghubungi Anda.
Lalu bersiaplah untuk bertemu dengan calon pembeli, dan bersiap pula untuk menjelaskan kondisi barang yang Anda jual tersebut.
https://properti.kompas.com/read/2021/01/02/141441221/cara-menjual-furnitur-bekas-dengan-harga-terbaik