Dari total Rp 13,23 triliun untuk target pembiayaan sebanyak 550.000 unit, terserap sekitar Rp 11,54 triliun dengan realisasi sebanyak 316.646 unit.
Basuki merinci, anggaran perumahan dialokasikan pada beberapa sektor pembiayaan, yaitu pertama untuk Fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dengan target pembiayaan sebesar Rp 11 triliun untuk 102.500 unit.
Anggaran tersebut terealisasikan sebanyak Rp 10,90 triliun dengan rumah terbangun 106.230 unit.
"Kedua, Subsidi Selisih Bunga (SSB) dengan target sebesar Rp 788,7 miliar untuk pembiayaan sebanyak 175.000 unit. Total realisasi sebanyak Rp7 3,3 miliar untuk 83.422 unit," kata Basuki dalam diskusi bertajuk 'Mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui sektor perumahan' di Jakarta, Senin (29/12/2020).
Ketiga, Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) dengan target realisasi sebesar Rp 1,06 triliun dan pembiayaan rumah 263.000 unit. Sementara realisasinya sebesar Rp 507,8 miliar dengan 125.647 unit terbangun.
Terakhir, Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) dengan target sebesar Rp 380 miliar untuk 9.500 unit. Namun, realisasinya baru mencapai Rp 53 miliar dengan 1.357 rumah terbangun.
https://properti.kompas.com/read/2020/12/29/130550421/target-tak-tembus-pembiayaan-rumah-rakyat-terserap-rp-1154-triliun