Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Permintaan Rumah Mewah Meningkat, Ciputra Rilis Resvara Bali Februari 2021

Meski pandemi Covid-19 masih menghantui, namun pasar kelas paling atas ini percaya diri untuk membelanjakan uangnya di sektor properti.

Padahal pada masa awal pandemi, banyak orang kaya yang tidak bisa membelanjakan uangnya.

Hal ini karena aktivitas leisure, penawaran barang mewah, dan penawaran traveling akibat pemberlakuan pembatasan berkurang banyak.

Pada akhirnya, masyarakat dengan penghasilan mapan dan merdeka secara finansial tersebut, tidak melakukan aktivitas apa pun.

Lama-lama mereka jenuh. Untuk mengusir kejenuhan ini, mereka kemudian mencari barang yang bisa dibeli

Sehingga income yang jadi savings ini dibelanjakan rumah mewah. Karena pada dasarnya, orang-orang mapan ini perlu untuk membelanjakan uangnya.

Peluang ini yang kemudian diantisipasi Ciputra Group untuk melansir klaster baru bertajuk Resvara di Ciputra Beach Resorts, Tabanan, Bali.

Peluncuran klaster ini, menyusul keberhasilan dua klaster sebelumnya yakni Nivata dan Sadana sejumlah 300 unit yang hanya menyisakan 6 unit.

Resvara dikembangkan di atas lahan seluas 7,2 hektar yang berada di timur kawasan Ciputra Beach Resorts.

Selain rumah, Ciputra Group juga menawarkan kavling Askana dan Svana dengan masing-masing luas 7 x 15 meter persegi dan 10 x 20 meter persegi.

Komposisi antara hunian dan kavling ini sekitar 55 persen berbanding 45 persen.

Adapun harga yang dipatok untuk hunian dan kavling ini mulai dari Rp 2,3 miliar hingga Rp 4,4 miliar.

General Marketing Ciputra Group Andreas Raditya menuturkan, pasar rumah mewah di Bali terus menunjukkan pemulihan.

Hal ini ditandai dengan meningkatnya permintaan secara signifikan. Terutama pada klaster Nivata yang November lalu masih menyisakan 8 unit, kini hanya 6 unit.

Terlebih, Bali merupakan destinasi wisata favorit nomor satu dunia dan kawasan investasi properti yang menjanjikan.

Pada tahun 2019 lalu, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 16,3 juta orang. Angka ini meningkat dari sebelumnya 15 juta orang.

Sekitar 40 persen di antaranya merupakan wisatawan asing (international travelers). 

Dengan demikian, memiliki properti di Pulau Dewata sama halnya sebagai investasi sekaligus  gengsi atau prestise.

“Bali adalah kawasan wisata tingkat dunia, ada kebanggaan membeli properti di Bali,” jelas Raditya.

Dari penjualan Resvara ini, Raditya menargetkan penjualan mencapai Rp 180 miliar. 

Salah satunya adalah rencana pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Denpasar. Jalan tol kedua di Bali setelah Tol Bali Mandara tersebut dibangun untuk mendukung pengembangan wilayah di Bali bagian Barat.

Hal ini terutama peningkatan konektivitas dari Pelabuhan Gilimanuk hingga ke Metropolitan Sarbagita yang kerap mengalami kemacetan.

Pembangunan ruas tol ini sangat diperlukan untuk meningkatkan logistik dan juga sebagai jalur wisata. Dirancang sepanjang 95 kilometer, tol ini dalam tahap pertama akan menghubungkan kawasan Pekutatan-Soka.

Tahap kedua akan dilanjutkan dari Soka-Mengwi lalu tahap ketiga dari Gilimanuk-Pekutatan. Pembangunan direncanakan dimulai pada kuartal ketiga tahun 2021 dan selesai pada kuartal keempat tahun 2022.

"Jadwal serah terima juga akan diselesaikan seluruh 90 unit Nivata pada akhir 2021," ujar Marketing Supervisor Maharani Sanjaya.

Sementara jadwal penyelesaian klaster Sadana ditargetkan pada akhir 2022. Pada saat yang bersamaan, akan dimulai juga pembangunan Resvara.

Ciputra Beach Resorts menempati area seluas 80 hektar. Selain hunian, pengembangan ini juga meliputi area komersial hotel berkonsep resorts yang akan dikelola oleh jaringan hotel ternama Rosewood.

https://properti.kompas.com/read/2020/12/12/080000621/permintaan-rumah-mewah-meningkat-ciputra-rilis-resvara-bali-februari-2021

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke