Sama seperti agenda sebelumnya, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pembentukan Indonesia Cement Research Institute (ICRI) ini juga dilakukan secara virtual.
SIG diwakili oleh Direktur Engineering dan Project Tri Abdisatrijo, sementara dari Semen Baturaja diwakili Direktur Produksi dan Pengembangan Daconi.
Tri Abdisatrijo mengatakan, pembentukan ICRI merupakan implementasi sinergi antara SIG dengan Semen Baturaja dalam upaya meningkatkan riset, untuk meningkatkan daya saing dan pangsa pasar produsen semen BUMN.
"Riset dan inovasi di dunia Industri sangat penting. Hal ini dapat meningkatkan produksi secara efektif dan efisien, sehingga dapat menjadi pondasi yang kuat dalam dunia persaingan industri yang semakin ketat," kata Tri Abdisatrijo melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (27/11/2020).
Oleh karena itu, penggabungan R&D BUMN klaster semen dengan road map yang jelas, akan dapat semakin memperkuat daya saing untuk peningkatan kontribusi dalam pembangunan negara.
Untuk agenda kerja sama dalam ICRI ini meliputi beberapa kegiatan, di antaranya melakukan riset bersama dan juga bekerjasama dengan lembaga riset lain untuk pengembangan semen, beton, serta building material.
Ada pula pengembangan AFR dengan menggunakan fasilitas yang telah dimiliki, di antaranya gedung Pusat Penelitian Semen (PPS) Gresik, Narogong Plant SBI Bogor, Baturaja OKU Sumatera Selatan, serta Nathabumi Narogong Bogor.
Daconi mewakili Semen Baturaja berharap, sinergi yang terjalin dapat menghasilkan produk inovatif yang menawarkan value lebih kepada pelanggan.
Melalui kerja sama ini juga diharapkan, dapat meningkatkan efisiensi dan cost leadership, serta menjadikan perusahaan menjadi semakin ramah lingkungan.
Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Alex Denni menambahkan, pembentukan ICRI ini merupakan sinergi BUMN dan menjadi komitmen kuat untuk pertumbuhan usaha berkelanjutan.
“Saat ini pola industri telah berubah. Fenomena beberapa perusahaan besar tumbuh, namun tidak memiliki produk. Kementerian BUMN mendukung inovasi yang dilakukan di perusahaan BUMN, jika tidak melakukan inovasi maka perusahaan tersebut akan terjebak,” tutur Alex.
Pada era perubahan yang sangat cepat saat ini, kata Alex, yang dibutuhkan adalah growth mindset.
Hal itu hanya bisa tumbuh dan berkembang, jika ditopang dengan learning, research and innovation.
"Semoga sinergi antara SIG dan Semen Baturaja ini, membuat nilai tambah yang signifikan untuk kedua perusahaan dan Indonesia,” harap Alex.
https://properti.kompas.com/read/2020/11/27/185600921/sig-semen-baturaja-kompak-gelar-penelitian-bersama