Sebelumnya, okupansi Rukita pada Kuartal II hanya berada pada kisaran angka 33 persen.
Adapun saat ini, Rukita telah mengelola lebih dari 110 unit hunian dengan total lebih dari 3.500 ruang.
Selain itu, jumlah penghuni baru juga mengalami peningkatan 2,5 kali lipat pada periode Juni-Oktober dibanding Januari hingga Mei 2020.
Oleh karena itu, pencapaian ini mendorong Rukita untuk membantu lebih banyak mitra dalam memaksimalkan propertinya pada masa-masa sulit ini.
"Kami menawarkan kesempatan bagi mereka untuk memaksimalkan potensi propertinya. Sehingga, mereka dapat tenang menjalani kehidupan sambil menikmati pendapatan pasif bebas ribet," ujar Co-founder & COO Rukita Sarah Soewatdy dalam siaran pers, Selasa (17/11/2020).
Sarah melanjutkan, Rukita optimis dapat menghadirkan solusi nyata dan kepastian bagi para pemilik properti, baik dari aspek ekonomi maupun psikologi.
Perlu diketahui, Rukita menerapkan model bisnis berkelanjutan dengan investasi pada keahlian dalam manajemen properti dari hulu ke hilir.
Misalnya, berupa pemeriksaan dan penilaian bangunan sebelum proses transformasi, pemasaran & akuisisi penghuni, operasional, pemeliharaan properti, hingga pasca penyewaan (after stay).
Jenis kemitraan yang ditawarkan pun bersifat fleksibel sehingga mampu memberikan solusi sesuai kebutuhan masing-masing pemilik properti.
Selain itu, Rukita juga berfokus menjamin kualitas layanan untuk menjaga kepercayaan para mitra.
Sebagai contoh, memastikan standar pelayanan konsisten dimana seluruh kegiatan operasional dijalankan dan dikelola secara cermat oleh tim internal Rukita melalui proses pelatihan ketat sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Sebelumnya, Rukita juga menggandeng 7 mitra untuk memberikan nilai tambah yang dapat
meningkatkan kenyamanan serta menjamin kesehatan para penghuni.
Ketujuh mitra tersebut adalah, KlinikGo, Jovee, Sayurbox, Yummybox, Jago Coffee, Sneakershot, serta Lalamove.
https://properti.kompas.com/read/2020/11/18/120447221/kuartal-iii-rukita-catat-kenaikan-okupansi-20-persen