Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sabet Rekor Muri, Forum Engineering WIKA Dihadiri 100.000 Peserta

Lokakarya keteknikan tersebut rutin dilakukan setiap tahun. Untuk gelaran kali ini dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, M Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Guru Besar ITB dan Rektor Itera, Ofyar Z. Tamin, dan Guru Besar FTUI Iwa Garniwa.

Selama empat hari, terdapat lebih dari 100.000 peserta turut berpartisipasi dalam diskusi tersebut. Karenanya, acara tersebut juga mendapatkan rekor MURI.

Dalam sambutannya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembahasan mengenai smart city sangat penting dan dibutuhkan.

Terlebih memasuki era industri 4.0, Indonesia saat ini tengah dihadapkan pada tantangan dalam pembangunan perkotaan.

"Kita dihadapkan masalah soal kepadatan penduduk, fasilitas medis, transportasi publik, ruang terbuka hijau, pusat komunitas, prasarana dan sarana dasar perkotaan," kata Basuki dalam keterangan yang dikutip Kompas.com, Jum'at (15/11/2020).

Menurut Basuki, ke depan sebuah kota yang sudah eksis atau kota baru harus dipastikan memiliki dukungan infrastruktur pemukiman yang dapat menjamin tiga hal mendasar.

Ketiganya adalah livelable (layak huni bagi penduduknya), resilience (daya tahan dan adaptasi terhadap perubahan) dan smart city yaitu kota mandiri yang bisa memadupadankan interaksi dan kebutuhan teknologi, informasi, komunikasi (TIK).

“Forum Engineering adalah intelektual exercise yang merupakan proses tanpa akhir. Ini menjadi kompas bagi WIKA untuk memajukan perusahaan di bidang konstruksi sehingga mampu bersaing di dalam ataupun luar negeri,” papar Basuki.

Hal senada dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Menurutnya, smart city saat ini adalah suatu kebutuhan.

Smart city merupakan otomatisasi lebih lanjut dari operasi kota dalam menciptakan aksesibilitas yang lebih baik ke ekosistem dan alat digital untuk penduduk dan meningkatkan pengalaman layanan pemerintah.

“Smart city memiliki tiga fungsi, yakni to observe, to control, dan to connect," kata Kang Emil sapaan akrabnya.

Pertama, to observe yaitu untuk melihat situasi, seperti situasi sosial masyarakat. Kedua, to control yaitu untuk birokrasi ke dalam.

Dan ketiga, adalah smart city digital to connect, yakni untuk mengoneksikan antara warga dengan pemerintahannya.

https://properti.kompas.com/read/2020/11/14/070000521/sabet-rekor-muri-forum-engineering-wika-dihadiri-100.000-peserta

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke