Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Akhirnya Terminal Amplas Direvitalisasi, Edy Rahmayadi: Ini Sejarah...

Proses revitalisasi dilakukan secara resmi melalui peletakkan batu pertama atau ground breaking pada Minggu (8/11/2020).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, Medan sebagai kota metropolitan harus memiliki angkutan publik yang masif, bagus, dan signifikan mendukung mobilitas warganya.

Hal ini karena Amplas merupakan salah satu prasarana penting di Sumatera Utara sehingga perlu pengelolaan yang tepat.

Dia kemudian membandingkan Medan dengan Jakarta yang penduduknya lima kali lipat lebih banyak, mampu mendorong penggunaan transportasi umum lebih dari 1,2 juta orang.

Tentu saja, capaian ini tak terlepas dari pengelolaan dan sistem transportasi yang baik dan terintegrasi.

"Kalau di sini, kereta masih sekitar 6.000 penumpang, bus 10.000 orang. Jadi, angkutan massal harus kita siapkan dari sekarang," kata Budi seperti dikutip dari rilis Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumatera Utara, Selasa (10/11/2020).

Pembangunan terminal rencananya dikerjakan selama dua tahun dengan konsep multifungsi dan mengintegrasikan hotel, mal, tempat olahraga, dan sebagainya. 

Proyek seperti ini, imbuh Budi, sudah dimulai di Kota Sukabumi, Jawa Barat, dengan menggandeng investor swasta.

Dia berharap revitalisasi Terminal Amplas dan Pinang Baris juga akan dikerjasamakan dengan swasta.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan, revitalisasi Terminal Amplas menjadi sejarah baru bagi Sumatera Utara.

Terminal akan diubah dan berstandar tinggi seperti stasiun kereta api.

"Saya tahu persis kondisi terminal ini karena sejak kecil sering menginjak tempat ini. Ini sejarah..." kata Edy di pendopo rumah dinasnya, Selasa (10/11/2020).

Bukan hanya Amplas, Edy berharap Kementerian Perhubungan juga melakukan hal yang sama pada Terminal Pinang Baris, karena dua terminal ini sangat penting.

Kedua terminal ini pengelolaannya telah diserahkan kepada Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan pada pertengahan Mei 2020.

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiadi menambahkan, awalnya target pembangunan Terminal Amplas tiga tahun, namun dipangkas menjadi dua tahun sesuai arahan Menteri Perhubungan dan permintaan Gubernur Sumatera Utara.

Mengawali pembangunan terminal, pihaknya melakukan kegiatan padat karya dengan melibatkan masyarakat sebagai pekerja.

Mereka yang direkrut kebanyakan yang telah kehilangan pekerjaan akibat Pandemi Covid-19.

"Kami melakukan revitalisasi untuk memberikan pelayanan transportasi yang lebih baik dan sesuai arahan Pak Presiden, semua pembangunan harus mampu meningkatkan perekonomian masyarakat makanya kita lakukan program padat karya," kata Budi.

Adapun biaya yang dialokasikan untuk pembangunan Terminal Amplas sebesar Rp 45 miliar yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (ABSN).

Target pembangunan selama tiga tahun periode 2020-2021 dengan skema kontrak tahun jamak (multiyears contract).

https://properti.kompas.com/read/2020/11/10/184838721/akhirnya-terminal-amplas-direvitalisasi-edy-rahmayadi-ini-sejarah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke