Dengan rampungnya konstruksi tersebut, maka Jalan Akses Pelabuhan Patimban dapat segera dioperasikan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, jalan akses ini merupakan kerja sama bilateral Indonesia-Jepang dengan skema pinjaman Rp 1,2 triliun.
Sebagaimana diketahui, pembangunan jalan ini merupakan tindak lanjut pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Mantan Perdana Menteri Jepang periode 2007-2008 Yusuo Fakuda yang juga Ketua Asosiasi Jepang-Indonesia beberapa waktu lalu.
"Jalan akses Pelabuhan Patimban dibangun dengan 3 jenis struktur, dimana sebagian besar adalah elevated (jalan layang) diatas persawahan dengan tanah lunak," tutur Basuki dalam siaran pers, Senin (9/11/2020) malam.
Ketiga tipe struktur tersebut yaitu pile slab sepanjang 5,9 kilometer, flyover sepanjang 1,6 kilometer, serta flexible pavement sepanjang 0,7 kilometer.
Pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Patimban ini dilaksanakan dengan pola Kerja Sama Operasi (KSO) antara Shimizu Corporation dengan PT PP (Persero) Tbk dan PT Bangun Cipta Kontraktor.
KSO ini dibawah tanggung jawab Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta-Jawa Barat (Jabar).
Sebagai informasi, Patimban merupakan pelabuhan kontainer dan termasuk salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun untuk mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok.
Keberadaan Pelabuhan Patimban yang didukung akses jalan pantai utara (Pantura) Pulau Jawa diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekspor yang bersumber dari kawasan industri di sekitar Cikarang-Cibitung-Karawang hingga Cikampek.
Selain itu, jalan ini diharapkan dapat melancarkan arus logistik nasional dan memangkas biaya logistik industri yang banyak berlokasi di Utara Jawa Barat.
Dengan begitu, Jalan Akses Pelabuhan Patimban dapat meningkatkan daya saing kawasan industri di Indonesia dalam konteks regional dan internasional.
https://properti.kompas.com/read/2020/11/10/083041221/jalan-akses-patimban-hasil-kolaborasi-indonesia-jepang-siap-digunakan