Hal ini menyusul Seksi III yang menghubungkan Kukusan-Cinere Depok sepanjang 5,5 kilometer, masih terganjal pengadaan lahan.
Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Cijago Eko Santoso, pembebasan lahan Seksi III dari tol dengan total panjang 14,70 kilometer ini menjadi terhambat karena dana yang belum mencukupi.
"Dana yang tersedia melalui pembayaran langsung Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Kementerian Keuangan baru senilai Rp 500 miliar dari total kebutuhan Rp 1,6 triliun," ungkap Eko menjawab Kompas.com, Jumat (6/11/2020).
Oleh karena itu, lahan bebas untuk pengerjaan jalan bebas hambatan ini baru mencapai 44,56 persen dari total 42,4 hektar. Sementara sisa kebutuhan lahan sekitar 55,44 persen atau 23,50 hektar.
Akibatnya, konstruksi fisik pun terlambat dan diperkirakan baru akan dikerjakan pada Kuartal I-2021, seraya menunggu pembebasan lahan yang ditargetkan rampung pada Juni 2021.
Meski demikian, Eko optimistis, pembangunan berjalan lancar dan dapat diselesaikan pada akhir Tahun 2021.
"Insya Allah, akhir 2021 seluruh Tol Cijago selesai," imbuh dia.
Tol Cijago dikembangkan oleh PT Translingkar Kita Jaya, dan terbagi menjadi tiga seksi.
Seksi I sepanjang 3,70 kilometer yang dimulai dari Simpang Susun Jagorawi hingga ke Jalan Raya Bogor telah beroperasi sejak Januari 2012.
Demikian halnya dengan Seksi II sepanjang 5,5 kilometer yang menghubungkan Jalan Raya Bogor hingga Kukusan yang telah dibuka penuh pada 2018 lalu.
https://properti.kompas.com/read/2020/11/06/171146021/tol-cinere-jagorawi-terhambat-dana-pembebasan-lahan