Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tanam Pohon, Cara Koperwan Bogor Perluas Ruang Terbuka Hijau

RTH pada suatu kota haruslah memenuhi luasan minimal yakni sebesar 30 persen dari keseluruhan luas wilayah dengan komposisi 20 persen RTH publik dan 10 persen RTH privat.

Komposisi luasan RTH ini tercantum dalam Undang-Undang UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Pengalokasian 30 persen RTH juga ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota dan Kabupaten.

Proporsi tersebut bertujuan untuk menjamin keseimbangan ekosistem kota baik sistem hidrologi dan mikroklimat, maupun sistem ekologis lain.

Keseimbangan ekosistem ini dapat meningkatkan ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyarakat, ruang terbuka bagi aktivitas publik serta dapat meningkatkan nilai estetika kota.

Terkait hal ini, Koperasi Peran Serta Wanita (Koperwan) Bogor bekerja sama dengan Perhutani melaksakan penanaman 300 bibit pohon di lingkungan Perumahan Kota Wisata, Limus Pratama, dan Vila Nusa Indah.

Ketua Koperwan Bogor Seraphine Destina Nurani menuturkan, pelaksanaan penanaman ratusan pohon tersebut melibatkan ibu-ibu rumah tangga yang memiliki usaha skala mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Mereka kami ajak untuk turut aktif peduli pada lingkungannya dengan melakukakan kegiatan-kegiatan positif yang mampu menjadi contoh bagi keluarga, dan masyarat demi kebaikan bersama," kata Seraphine kepada Kompas.com, Rabu (04/11/2020).

Bibit pohon yang ditanam terdiri dari 150 bibit pohon buah yakni manggis, durian, nangka, jeruk, belimbing, mangga, dan jambu kristal, serta 150 bibit penghijauan pohon sengon.

Pemilihan bibit pohon tersebut atas pertimbangan ketika tumbuh dan berbuah dapat diolah dan menjadi sumber pendapatan ekonomi.

Selain itu, ketika kelak pohon tumbuh besar dan rindang, dapat menambah sumber oksigen dan berfungsi sebagai paru-paru kota.

Menurut Seraphine, kegiatan menanam pohon merupakan satu di antara tujuh kegiatan sosial Koperwan Bogor yang akan direalisasikan secara paralel jelang pengukuhan pengurus baru pada 23 Desember 2020.

“Kami melakukan banyak kegiatan sosial untuk mengajak ibu-ibu berkegiatan positif. Jadi, bukan sekadar Koperasi Simpan Pinjam, namun juga mengajak seluruh wanita Bogor untuk peduli pada sesame dan lingkungannya," tambah Sekretaris Utama Koperwan Bogor Leifia Mamahit.

Selain penanaman pohon, enam kegiatan lainnya adalah pelepasan bibit ikan, pembagian sembako untuk panti asuhan dan keluarga tak mampu, pembagian masker dan hand sanitizer, pemotongan rambut, pengolahan dan penyuluhan manfaat sampah.

Seraphine mengharapkan, kegiatan-kegiatan tersebut dapat menjadi contoh bagi komunitas lain dan lingkungan sekitarnya.

https://properti.kompas.com/read/2020/11/05/060000221/tanam-pohon-cara-koperwan-bogor-perluas-ruang-terbuka-hijau

Terkini Lainnya

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke