Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dua Raksasa Sinarmas Land vs Pakuwon, Siapa Pantas Jadi Raja?

Keduanya berkontribusi besar dalam mengubah kawasan di kota-kota besar Indonesia melalui pembangunan perumahan skala kota, apartemen, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan kawasan industri.

Namun, di antara kedua raksasa ini, siapa yang pantas menyandang tahbis raja properti? Mari kita telisik lebih jauh.

CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono menuturkan, baik Sinarmas Land maupun Pakuwon punya kontribusi sama besar.

"Rivalitas keduanya boleh dikatakan seimbang," ujar Hendra menjawab Kompas.com, Sabtu (31/10/2020).

Sinarmas Land, lanjut Hendra, punya rekam jejak yang baik di subsektor perumahan tapak atau landed housing dan kawasan industri (industrial estate).

Kedua segmen ini dinilainya berhasil. Terutama pengembangan perumahan skala kota atau township development BSD City seluas 6.000 hektar yang telah menjadi kota mandiri.

BSD City di tangan Sinarmas Land juga dianggap sukses menarik minat asing setelah lepas dari Ciputra Group.

Mereka mampu mendatangkan investor kakap dengan konsep dan gaya pengembangan berbeda, sebut saja AEON Indonesia, Hong Kong Land, Unilever, Mistusbishi, Apple Incorporated, dan Surbana Jurong.

Selain BSD City, Sinarmas Land juga mengembangkan Kota Deltamas, Grand Wisata, Legenda Wisata, Kota Wisata, Wisata Bukit Mas, Grand Balikpapan, Balikpapan Baru, dan Nuvasa Bay.

Kemudian, mereka juga beraliansi dengan dengan Amazon Web Services mengubah BSD City sebagai Kota Digital Cerdas Terintegrasi yang Inovatif.

Terbaru, mereka baru saja meneken kerja sama dengan Surbana Jurong dan Mitsubishi mengembangkan TOD City.

Sedangkan Pakuwon punya rekam jejak cemerlang di proyek-proyek pengembangan multifungsi atau mixed use baik yang sudah berdiri maupun dalam tahap konstruksi dengan penjualan signifikan.

Sebut saja Superblok Gandaria City, Superblok Kota Kasablanka, Somerset Berlian, Blok M Plaza, Superblok Tunjungan City, Superblok Pakuwon Mall, Royal Plaza, dan Pakuwon City.

Kemudian Pakuwon City dan East Coast Mansion, Educity, Grand Pakuwon dan Food Junction.

Terbaru, mereka tengah membesut pembangunan Superblok Pakuwon Mall Bekasi yang mencakup pusat perbelanjaan ritel, apartemen, dan hotel dengan investasi senilai Rp 2 triliun.

Pakuwon dianggap memiliki keunikan, karena perintisnya Alexander Tedja tidak lahir dan besar di Surabaya. Namun, dia mampu menjadi yang terbesar di ibu kota Jawa Timur ini.

Hingga Selasa (27/10/2020), Sinarmas Land melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk mencetak kapitalisasi pasar senilai Rp 18,84 triliun.

Sementara PT Pakuwon Jati Tbk memiliki kapitalisasi pasar lebih tinggi sekitar Rp 20,03 triliun. 

Adapun dari segmen revenue, Pakuwon membukukan Rp 5,67 triliun, sedangkan Sinarmas Land tipis di atasnya yakni sekitar Rp 5,82 triliun.

Dari segmen pendapatan bersih, Pakuwon jauh memimpin dengan catatan Rp 1,84 triliun, sementara Sinarmas Land sekitar Rp 609,46 miliar.

Sinarmas Land dan Pakuwon kini tengah bertarung di ajang Indonesia Property Award 2020. Siapa terbaik? Kita tunggu hasilnya.

https://properti.kompas.com/read/2020/10/31/203036721/dua-raksasa-sinarmas-land-vs-pakuwon-siapa-pantas-jadi-raja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke