Ada pun perkembangan fisik KOTAKU mencapai progres 70 persen atau tepatnya 69,13 persen, sementara untuk anggaran telah terserap 72,32 persen.
KOTAKU dilakukan melalui pembangunan Infrastruktur Skala Lingkungan reguler berupa perbaikan saluran drainase, perbaikan jalan lingkungan, dan pembangunan septic tank biofil komunal, juga rehabilitasi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Program KOTAKU merupakan wujud kolaborasi antara Kementerian PUPR dan pemerintah daerah dalam mendorong dan memberdayakan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan.
Hal ini khususnya di bidang infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya.
Sebagai bentuk mitigasi dampak sosial dan ekonomi akibat Pandemi Covid-19, Kementerian PUPR melaksanakan program KOTAKU melalui pelaksanaan Padat Karya Tunai (PKT) senilai Rp 390,5 miliar di 364 kelurahan dari total Rp 12,31 triliun.
Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/pelosok.
"Pola pelaksanaan PKT nanti juga harus memperhatikan protokol physical and social distancing untuk pencegahan penyebaran Covid-19," kata Basuki, Jumat (29/10/2020).
Beberapa kegiatan KOTAKU di antaranya pembangunan 4 unit MCK komunal di Kelurahan Seketeng, Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pembangunan MCK ini menyerap 20 orang tenaga kerja dan memberikan manfaat bagi 36 jiwa.
Selanjutnya di Kelurahan Layana Indah Kota Palu dilaksanakan Program KOTAKU berupa pekerjaan box culvert sepanjang 10 meter dengan melibatkan sebanyak 12 tenaga kerja.
https://properti.kompas.com/read/2020/10/30/210411221/program-kota-tanpa-kumuh-serap-7000-tenaga-kerja