Pembangunan infrastruktur ini dilakukan secara bertahap mulai 2020-2023 meliputi Bidang Sumber Daya Air dengan total anggaran Rp 406,9 miliar dan konektivitas atau jalan akses sebesar Rp 619,1 miliar.
Untuk diketahui, lahan potensial pengembangan food estate di Sumatera Utara seluas 60.000 hektar membentang di empat kabupaten yakni Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Pakpak Bharat.
Sebagai tahap awal pembagunan, food estate seluas 30.000 hektar digunakan untuk tanaman holtikultura seperti kentang, bawang merah, dan bawang putih.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kunci dari program pengembangan food estate adalah ketersediaan air untuk irigasi, bersamaan dengan teknologi pertaniannya.
Sinergi perencanaan infrastruktur irigasi dan pertanian yang dilakukan antara Kementerian PUPR bersama Kementan bertujuan untuk mengembangkan food estate yang modern dan terintegrasi dari hulu ke hilir.
“Kami memang fokusnya untuk menyiapkan food estate yang modern, sehingga nantinya tidak hanya dimanfaatkan saat produksi tetapi juga pasca produksi,” kata Basuki dalam keterangan tertulis, Rabu (28/10/2020).
Tahun Anggaran (TA) 2020, anggaran infrastruktur SDA sebesar Rp 17,7 miliar digunakan untuk penyediaan reservoir air baku untuk lahan hortikultura seluas 200 hektar senilai Rp 15 miliar.
Kemudian, Survei Investigasi Desain (SID) air baku untuk Blok 2 seluas 1.000 hektar senilai Rp 1,5 miliar dan SID penyediaan irigasi hortikultura seluas 30.000 hektar senilai Rp 1,2 miliar.
Selanjutnya, TA 2021 meliputi lanjutan SID penyediaan irigasi hortikultura seluas 30.000 hektar dan penyediaan air baku bagi 1.000 hektar lahan hortikultura dengan anggaran Rp 126,2 miliar.
Untuk TA 2022 dan 2023 dikerjakan pengembangan jaringan irigasi hortikultura dengan anggaran Rp 263 miliar untuk lahan seluas 30.000 hektar.
Untuk penyiraman di lokasi tanam dengan memanfaatkan teknologi irigasi perpipaan big gun sprinkler yang dibuat di Bandung berbasis Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM)/produk rakyat.
Tahun ini, pihaknya mengadakan big gun sprinkler sebanyak 250 unit yang melibatkan 17 UMKM di Bandung.
"Satu sprinkler terdiri dari 64 komponen, sehingga juga turut mendukung pemanfaatan produk lokal dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terhadap dampak Pandemi Covid-19," kata Jarot.
Selain SDA, Kementerian PUPR juga mendukung konektivitas menuju food estate berupa peningkatan kulitas jalan utama sepanjang 15,48 kilometer, pembangunan jalan akses sepanjang 8,9 kilometer ke lokasi pengembangan 1.000 hektar, dan jembatan sepanjang 120 meter yang pengerjaannya dilakukan pada 2020-2021.
Dilanjutkan TA 2021-2022 berupa peningkatan kulitas jalan utama sepanjang 12,49 kilometer, pembangunan jalan akses sepanjang 14,91 kilometer, dan jembatan sepanjang 20 meter.
Peningkatan kulitas jalan utama sepanjang 16,1 kilometer dan pembangunan jalan akses sepanjang 15,6 kilometer juga dilakukan untuk mendukung pengembangan food estate seluas 3.000 hektar dan Kebun Raya 1.120 hektar. Konstruksi dilaksanakan pada 2022-2023.
https://properti.kompas.com/read/2020/10/28/201404721/dana-rp-1062-triliun-buat-infrastruktur-food-estate-sumatera-utara