Pembangunan infrastruktur ini diproyeksikan akan menghabiskan belanja Pemerintah dalam kurun lima tahun ini senilai Rp 6.000 triliun.
Sementara belanja infrastruktur untuk Tahun 2021 diperkirakan mencapai sekitar Rp 400 triliun.
CMD Senior Account Manager Building Contruction Information (BCI) ASIA Syahna Pelana mengungkapkan hal itu dalam diskusi yang digelar oleh Mortindo pada Kamis (22/10/2020).
“Tentunya peluang pasar masih terbilang besar dan optimistis pertumbuhan infrastruktur Tahun 2021 masih terbilang positif,” kata Syahna.
Melihat potensi pasar tersebut, Deputi Direktur Sales Mortindo Budi Santoso mengatakan Mortindo melakukan inovasi dengan produk-produk relevan dan mendukung proyek infrastruktur.
Salah satunya Mortindo M312 Non Shrink Grout HS. Produk ini dapat digunakan sebagai pengisi celah pada landasan beton, baut angkur, beton pracetak dan perbaikan beton yang membutuhkan sistem grouting.
Kemudian Mortindo M512 atau Protective Coating yang digunakan sebagai material pelapis berbahan dasar semen.
Produk ini diciptakan untuk melindungi permukaan beton, plester untuk interior dan eksterior serta sangat cocok digunakan pada lantai atau dinding bagian luar.
Sementara untuk perbaikan pada aplikasi vertikal dan sudutan, perusahaan memiliki M353 Mortindo concrete patching repair yang terbuat dari semen anti susut, pasir halus, filler ringan dan polimer kimia.
Produk ini dapat diaplikasikan pada area yang luas tanpa retak dan debonding, dengan aditif khusus produk memastikan kepadatan dan anti air pada permukaan.
Seluruh produk ini diciptakan dengan komponen bahan yang ramah lingkungan dan efisien, yang dapat mendorong para konsultan ataupun pemborong memperhitungkan nilai ekonomis sebuah proyek.
"Efisiensi akan berpengaruh pada percepatan pembangunan. Demikian halnya dengan pilihan produk yang mendukung akan menjadikan proyek tersebut selesai tepat waktu," tuntas Budi.
https://properti.kompas.com/read/2020/10/24/132200121/pasar-infrastruktur-ribuan-triliun-mortindo-tawarkan-produk-inovatif