Hal ini disebabkan adanya penurunan kepemilikan saham (dilusi) Triniti Land terhadap PT Triniti Dinamik atau TD menjadi sebesar 18,12 persen dari sebelumnya 53,37 persen.
Selain itu, hal itu juga membuat liabilitas Triniti Land diperkirakan turun menjadi sebesar Rp 475,58 miliar pada akhir tahun 2020 dibanding pekiraan sebelumnya sebesar Rp 1,3 triliun.
CEO dan Presiden Direktur Triniti Land Ishak Chandra mengatakan, penurunan DER secara siginfikan setelah penurunan dilusi TD menjadi salah satu tolak ukur kinerja Perseroan pada masa mendatang.
"Sebab, rendahnya DER akan berpengaruh positif terhadap profitabilitas Perseroan." kata Ishak Chandra dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (21/10/2020).
Penurunan kepemilikan Perseroan yang diakibatkan oleh dilusi saham pada TD membuat proyeksi total aset Perseroan juga mengalami penurunan sebesar Rp 753 miliar.
Pada waktu yang sama, juga terjadi penurunan utang sebesar Rp 832 miliar. Sehingga, penurunan utang dipastikan akan lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan total aset.
Setelah dilusi saham TD, current ratio (rasio lancar) Triniti Land diproyeksikan Perseroan pada tahun 2020 yakni sebesar 1,43 kali.
Artinya, Perseroan masih tetap memiliki kemampuan yang baik dalam melunasi kewajiban utangnya.
Sebelumnya, TD melakukan penambahan modal ditempatkan atau disetor sebesar Rp 121,4 miliar.
Hal ini menyebabkan modal TD meroket menjadi sebesar Rp 151,4 miliar dibanding sebelumnya hanya senilai Rp 30 miliar. Sebab itu, juga terjadinya penurunan kepemilikan saham Triniti Land atas TD.
Dengan demikian, komposisi kepemilikan saham TD yaitu Triniti Land sebesar 274,31 juta saham, Panca Agung Gemilang sebanyak 107,57 juta saham, dan Valtos Globalindo sebanyak 51,4 juta saham.
Kemudian, Kevin Jong sebanyak 53,79 juta saham, Vincent Yo sebanyak 26,89 juta saham, serta Heriyanto sebanyak 1 miliar saham.
https://properti.kompas.com/read/2020/10/21/141632521/rasio-utang-triniti-land-bakal-turun-ini-penyebabnya