Salah satunya adalah Seksi A yang menghubungkan Kelapa Gading dan Pulogebang.
Jalan tol dengan panjang 9,3 kilometer ini telah mencapai tahap konstruksi sebesar 71 persen dengan kondisi pembebasan lahan 100 persen.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja memastikan Jalan Layang Tol Dalam Kota Jakarta Seksi A ini tuntas konstruksinya pada Juni 2021.
Endra menuturkan, sedianya pekerjaan dilakukan dalam waktu 30 bulan atau rampung akhir 2019, namun target tak dapat dipenuhi karena ditemukan beberapa kendala pelaksanaan.
Antara lain pembebasan lahan tambahan, relokasi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT-150 kV), dan utilitas-utilitas lainnya, seperti pipa gas, pipa air bersih, saluran Kabel Tegangan Menengah, dan Saluran Distribusi/Jaringan Tegangan Rendah.
Pelaksanaan pekerjaan tol ini lebih kompleks dibanding Tol Layang Jakarta-Cikampek karena harus menyesuaikan dengan kondisi lalu lintas yang padat dan prinsip kehati-hatian.
"Karena jalan tol ini berada di tengah bangunan gedung yang padat dengan waktu kerja yang relatif sempit. Kami harus memastikan keberlanjutan kegiatan usaha tetap dapat berjalan beriringan dengan pembangunan tol," tutur Endra menjawab Kompas.com, Kamis (15/10/2020).
Dalam akun instagram pribadi yang telah terverifikasi, Hotman mengunggah kritikan dan keluhan, bahwa jalan tol yang melintasi kawasan Kelapa Gading ini merupakan tol terpendek di dunia namun pekerjaannya tidak kunjung beres.
Selain itu, Hotman juga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengingatkan Menteri PUPR, agar segera menyelesaikan tol ini.
"Warga Kelapa Gading Permai sangat sengsara selama bertahun-tahun, akibat pembangunan tol," kata Hotman.
Berikut kritikan dan keluhan Hotman yang diunggah pada akun Instagram pribadinya @hotmanparisofficial, Senin (12/10/2020).
Untuk mempercepat pembangunan jalan bebas hambatan ini, PT Jakarta Tollroad Development (JTD) mengerahkan 1.300 tenaga kerja konstruksi yang bekerja selama 24 jam dalam tiga shift.
Namun demikian, pelaksanaan pekerjaan konstruksi ini tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat.
Jalan Tol Layang Dalam Kota Jakarta yang dirancang sepanjang 69,77 kilometer, akan mengadopsi konstruksi jalan layang penuh yang terintegrasi dengan transportasi umum (BRT).
Tol layang ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 56 Tahun 2018.
Pembangunan Tahap I dengan nilai investasi Rp 20,7 triliun, dirancang sepanjang 31,1 kilometer yang terdiri dari Seksi A Kelapa Gading-Pulogebang 9,3 kilometer, Seksi B (Semanan-Grogol) 9,5 kilometer dan Seksi C (Grogol-Kelapa Gading) 12,4 kilometer.
Jika tol layang ini tuntas, akan mengurai kemacetan di jalan eksisting sebesar 45 persen. Dengan demikian, mobilitas dari Sunter ke Bekasi, dan sebaliknya menuju dalam kota Jakarta akan terbagi.
Berikut perkembangan konstruksi fisik Jalan Tol Layang Dalam Kota Jakarta Seksi A Kelapa Gading-Pulogebang:
https://properti.kompas.com/read/2020/10/15/215114221/hotman-paris-kritik-tol-layang-tak-kunjung-beres-ini-jawaban-kementerian