Angka ini di luar perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) selama sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2020.
Menurut Sekretaris Perusahaan APLN Justini Omas, penjualan marketing periode sembilan bulan tersebut meningkat 76 persen dibandingkan dengan pencapaianperiode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,4 triliun.
"Pencapaian ini terutama didukung oleh penjualan lahan industri di Karawang, Jawa Barat, seluas 175 hektar pada September 2020," ungkap Justini dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (13/10/2020).
Sementara kontributor signifikan lainnya adalah Podomoro Park di Bandung, Podomoro Golf View di Cimanggis dan Podomoro City Deli Medan.
Secara keseluruhan, keempat proyek ini menyumbang sekitar 88 persen dari total penjualan marketing.
Tahun ini APLN menargetkan penjualan marketing sebesar Rp 2,7 triliun hingga Rp 3,0 triliun.
Untuk diketahui, hingga saat ini perusahaan memiliki 40 anak usaha.
Sebanyak duabelas di antaranya merupakan entitas dengan kepemilikan tidak langsung melalui anak usaha, serta dua entitas asosiasi.
Proyek-proyeknya tersebar di Jakarta, Bogor, Karawang, Bandung, Bali, Balikpapan, Batam, Makassar dan Medan.
Dalam sepuluh tahun terakhir, APLN telah menyelesaikan lebih dari 50 proyek properti, yang mayoritas ditujukan untuk segmen masyarakat kelas menengah.
Jenis proyek yang telah dibangun yakni apartemen menengah bawah, menengah atas dan mewah, pusat belanja, ruko, hotel dan perkantoran.
https://properti.kompas.com/read/2020/10/13/201635821/dalam-9-bulan-agung-podomoro-land-cetak-penjualan-rp-24-triliun