Acara tersebut dilaksanakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura yang didukung perwakilan Bank Indonesia dan Badan Koordinasi Penanaman Modal di Singapura (IIPC).
Keempat proyek yang ditawarkan oleh Kaltim secara keseluruhan dipresentasikan yakni, Special Economic Zone Maloy Batuta Trans Kalimantan, Kariangau Industrial Park, Balikpapan City Waste Management Project (PPP Scheme), serta Balikpapan–Penajam Paser Utara Toll Bridge Project.
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Singapura Didik Eko Pujianto mengungkapkan, Kaltim merupakan Provinsi dengan sumber daya alam yang sangat melimpah.
"Selain kaya akan sumber daya alam minyak, batu bara dan gas, Kaltim juga dikenal dengan potensi sumber daya alam kelapa sawit, kayu, karet, serta perikanan," terang Didik dalam siaran pers, Rabu (7/10/2020).
Sementara Gubernur Kaltim Hadi Mulyani mengklaim, daerah yang dipimpinnya itu memiliki potensi investasi sangat besar.
Beberapa proyek investasi yangg tengah berjalan merupakan proyek-proyek investasi prioritas Pemerintah Indonesia.
Hadi pun optimistis, adanya wacana pemindahan ibu kota baru Indonesia ke Kaltim akan membuat daerah tersebut dapat menarik para investor mancanegara.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, stabilitas makro dan keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berkisambungan sangat penting dilakukan.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pun siap memfasilitasi para investor yang akan melakukan investasi di Indonesia.
"Termasuk soal kemudahan perizinan, pemberian insentif, serta jaminan investasi," pungkas Kepala BKPM Bahlil Lahadalila.
https://properti.kompas.com/read/2020/10/07/191403121/tak-mau-kalah-kaltim-unjuk-gigi-tawarkan-4-proyek-unggulan