Basuki mengatakan, pembangunan infrastruktur dilakukan dalam rangka mendorong pemerataan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Perlu diketahui, sejumlah proyek infrastruktur tersebut bernilai Rp 277 miliar.
"Pembangunan infrastruktur dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing," terang Basuki seperti dikutip Kompas.com dari laman Kementerian PUPR, Rabu (23/9/2020).
Pembangunan infrastruktur tersebut mencakup Embung Padang Roco berkapasitas 28.000 meter kubik dengan anggaran senilai Rp 7,4 miliar dan Embung Sungai Duo berkapasitas 9.000 meter kubik senilai Rp 12 miliar untuk peningkatan produktivitas sektor pertanian di kawasan tersebut
Kemudian, Jembatan Sungai Daerah sepanjang 200 meter yang mengubungkan Provinsi Sumatera Barat dengan Jami dengan tipe cable stayed senilai Rp 92,7 miliar.
Selanjutnya, Jembatan Pulai yang menghubungkan tiga kecamatan yakni, Sitiung, Padang Laweh dan Timpeh, serta ruas jalan Pulau Punjung-Kota Baru sepanjang 1,5 kilometer dengan biaya Rp 25 miliar.
Infrastruktur lain yang diresmikan adalah prasarana dan sarana air minum serta sanitasi melalui Program Padat Karya Tunai (PKT) yakni, Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di 13 lokasi senilai Rp 3,20 miliar dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) di 3 lokasi senilai Rp 1,56 miliar.
Kedua program ini telah memberikan manfaat bagi 8.209 warga Kecamatan Sungai Rumbai untuk Pamsimas dan bagi 150 Kartu Keluarga (KK) di Kecamatan Tiumang untuk Sanimas.
Kemudian, Rumah Susun Sewa (Rusunawa) khusus Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) 42 unit di Sungai Rumbai, program Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSPS) 1.505 unit yang tersebar di 8 kecamatan, dan pembangunan rumah khusus (rusus) MBR di Sitiung sejumlah 52 unit dengan total anggaran Rp 6,19 miliar.
Basuki juga akan menindaklanjuti survei dan investigasi terhadap usulan yang disampaikan Bupati Dharmasraya Sutan Riska terkait pembangunan jalan akses dari Kabupaten Dharmasraya menuju Exit Tol Ruas Pekanbaru-Padang sepanjang 60 kilometer.
Lalu, usulan pembangunan taman (lansekap) dan pagar Masjid Agung Dharmasraya, serta pelebaran (dua lajur) Jalan Nasional perbatasan Provinsi Jambi dan Riau yang melintas di Dharmasraya sepanjang 20 kilometer dari total panjang 64 kilometer.
Basuki pun meminta Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Cipta Karya Sumatera Barat Kementerian PUPR membuat program pembangunan tersebut pada tahun 2021 mendatang.
"Ini sesuai dengan misi Presiden Jokowi, setelah membangun jalan tol harus dihubungkan dengan kawasan produktif," tuntas Basuki.
https://properti.kompas.com/read/2020/09/23/120055021/basuki-resmikan-10-proyek-infrastruktur-di-provinsi-sumatera-barat