Besarnya minat konsumen ini menjadi indikator bahwa kebutuhan properti tetap tinggi di tengah situasi ekonomi yang dinamis akibat pandemi Covid-19.
Assistant Vice President Kota Podomoro Zaldy Wihardja mengungkapkan minat konsumen untuk memiliki properti di Kota Podomoro Tenjo sangat besar, terutama untuk segmen menengah ke bawah.
Tahap I, Agung Podomoro Group memasarkan dua klaster Kalamenta dan Angsana yang dirancang sebagai rumah tumbuh.
Klaster Kalamenta merupakan klaster standar dengan dua tipe 27/60 seharga Rp 180 juta-Rp 220 juta dan tipe 36/72 dengan patokan Rp 220 juta-Rp 270 juta.
Sementara Klaster Angsana merupakan rumah presmium dengan harga perdana mulai dari Rp 460 juta dengan ukuran 40/119 meter persegi berisi dua kamar tidur, dan termahal Rp 770 juta ukuran 52/176 meter persegi dengan tiga kamar tidur.
"Selain karena harganya terjangkau, juga aksesibilitas yang dapat ditempuh dengan berbagai moda transportasi dari Jakarta, Banten, dan Bogor," kata Zaldy dalam keterangannya kepada Kompas.com, Sabtu (19/9/2020).
Menurut Zaldy, pembangunan Kota Podomoro Tenjo telah direncanakan sejak lama sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan mobilitas penduduk ke kawasan barat Jakarta.
Proyek ini dikembangkan di atas lahan seluas 650 hektar dengan konsep perumahan berbasis Transit Oriented Development (TOD).
"Komitmen kami adalah membangun kota baru yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat kekinian dan fasilitas yang dibangun akan menunjang aktivitasnya secara efisien." tuntas Zaldy.
https://properti.kompas.com/read/2020/09/19/190000821/kota-podomoro-tenjo-diminati-1.000-calon-pembeli