Angka tersebut berasal dari 212.743 rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan 51.714 rumah non-MBR.
Pemerintah mengakui bahwa Pandemi Covid-19 cukup berdampak signifikan pada pelaksanaan Program Sejuta Rumah di lapangan.
Meski demikian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengarahkan, Program Sejuta Rumah tetap dilanjutkan pelaksanaannya.
Tujuannya, agar setiap masyarakat Indonesia dapat memiliki dan tinggal di rumah layak huni.
Terutama pada situasi saat ini, kebutuhan rumah menjadi menjadi salah satu hal penting bagi masyarakat agar bisa terhindar dari penularan Covid-19.
“Program Sejuta Rumah akan tetap dilanjutkan karena rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang harus dipenuhi,” ujar Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (27/8/2020)
Meski demikian, Ditjen Perumahan Khalawi Abdul Hamid tetap optimis, Program Sejuta Rumah bisa tercapai hingga satu juta unit rumah pada akhir tahun ini.
Selain itu, Pemerintah juga berusaha untuk melakukan pembangunan fisik perumahan yang termasuk dalam Program Sejuta Rumah.
"Kami agar tetap optimis dan berusaha agar capaian pembangunan Program Sejuta Rumah tetap meningkat sebab proses pembangunan rumah di lapangan terus berjalan," imbuhnya.
Kementerian PUPR juga tengah berupaya melakukan pembangunan fisik perumahan lainnya yang termasuk dalam Program Sejuta Rumah.
Sebagai contoh, pembangunan rumah susun, rumah swadaya, rumah khusus, serta dan prasarana sarana dan utilitas (PSU) seperti jalan lingkungan perumahan yang diharapkan dapat tetap berjalan di lapangan.
https://properti.kompas.com/read/2020/08/27/090000121/triwulan-iii-program-sejuta-rumah-capai-264.457-unit-