Puncak Waringin diharapkan menjadi sentra suvenir serta pusat kegiatan perbelanjaan produk khas dan tradisional Labuan Bajo, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Kawasan ini merupakan bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pada tahun 2020, Kementerian PUPR melakukan penataan Puncak Waringin tahap II yang meliputi pembangunan pusat suvenir.
Ada pula penataan bangunan area tenun dilengkapi dengan toilet dan mushola, bangunan pos jaga dan ruang ganset, taman dan amfiteater, area parkir serta jalan setapak.
Pekerjaan ini dilakukan dengan nilai kontrak sebesar Rp 18,2 miliar. Selain itu, Kementerian PUPR juga tengah dilakukan pengeboran air tanah untuk memastikan ketersediaan air baku di kawasan pariwisata Puncak Waringin.
"Semuanya on schedule bahkan lebih cepat dari rencana dengan kualitas hasilnya baik sesuai harapan, karena Labuan Bajo akan dijadikan destinasi premium, jadi hasilnya harus artistik betul," kata Basuki seperti dikutip Kompas.com dari laman resmi Kementerian PUPR, Jumat (7/8/2020).
Sebelumnya pada 1 Agustus-28 Desember 2019, Kementerian PUPR telah menyelesaikan penataan Puncak Waringin tahap I.
Penataan kawasan ini mencakup Gedung Utama yang berfungsi sebagai lounge dan pusat cinderamata serta viewing deck dengan biaya sebesar Rp 9,3 miliar.
Selain Puncak Waringin, Basuki mengatakan Kementerian PUPR juga tengah menata kawasan Pariwisata Goa Batu Cermin.
Progres pekerjaan ini sudah mencapai 28 persen dan dilakukan sejak kontrak kerja 16 Maret-13 Desember 2020.
Penataan dilakukan dengan membangun sejumlah fasilitas seperti kantor pengelola, loket, kafetaria, area parkir, auditorium, pusat informasi, jalur trekking, dan toilet.
Lalu pembangunan amfiteater dan rumah budaya untuk mendukung kegiatan seni dan budaya lokal.
Penataan Goa Batu Cermin dikerjakan oleh kontraktor PT. Karya Shinta Manarito dengan anggaran APBN TA 2020 sebesar Rp 27,5 miliar.
Sebagai informasi, dalam rangka mendukung produktivitas di sektor pariwisata pada tatanan normal baru pasca pandemi Covid-19, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp 902,47 miliar untuk mengerjakan 43 paket kegiatan infrastruktur di KSPN Labuan Bajo.
Pekerjaan tersebut meliputi peningkatan kualitas layanan jalan dan jembatan, penyediaan Sumber Daya Air, permukiman, dan perumahan.
https://properti.kompas.com/read/2020/08/07/161827821/penataan-puncak-waringin-di-kspn-labuan-bajo-capai-35-persen