Proyek arsitektur anak bangsa tersebut yakni, The Twins House karya DELUTION dan Microlibrary Warak Kayu karya SHAU.
Untuk The Twins House, DELUTION menjadi karya terpopuler pada kategori Architecture + Living Small.
Sementara SHAU terpopuler pada kategori Institutional-Libraries.
The Twins merupakan hunian yang dirancang pada tahun 2018 lalu dengan luas bangunan 73 meter persegi di atas lahan 70 meter persegi.
Konsep yang diusung pada The Twins House berupa rumah sehat, efisien dan disesuaikan dengan realita kota padat penduduk Jakarta.
Lokasi The Twins House sendiri berada di gang sempit, di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan.
Kendati menempati luas lahan terbilang compact, rumah tersebut dibangun dengan menyeimbangkan elemen fungsi dan estetika.
Terdapat dua massa bangunan terpisah untuk menjawab kebutuhan penghuni rumah yang merupakan dua keluarga dari sepasang kakak beradik.
Dirancang dengan skema rumah tumbuh, proses konstruksi The Twins tuntas dalam tiga tahap.
DELUTION menerapkan metode konstruksi konvensional yang dapat diaplikasikan secara mandiri dengan material lokal yang sangat mudah ditemukan.
Sementara, Microlibrary Warak Kayu merupakan proyek kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan seperti Pemerintah, Corporate Social Responsibility (CSR), yayasan, dan komunitas.
Microlibrary Warak Kayu karya SHAU ini didirikan untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia.
Tak hanya perpustakaan, setiap bangunan microlibrary juga berfungsi sebagai tempat bermain dan berkumpul warga.
Lokasi perpustakaan mini ini terletak di Taman Kasmaran, Semarang, Jawa Tengah.
Adapun tim SHAU Architects yang mengerjakan Microlibrary Warak Kayu terdiri dari Florian dan Daliana.
Kemudian Rizki Maulid Supratman, Muhammad Ichsan, Alfian Reza Almadjid, Multazam Akbar Junaedi. Sementara Structural Engineer dikerjakan oleh Joko Agus Catur Wibowo.
Perlu diketahui, Architizer A+Awards tahun ini merupakan kali kedelapan digelar untuk para arsitek dan industri terkait yang secara konsisten menghadirkan karya inspiratif bagi dunia.
Tahun ini, terdapat 430 karya finalis dari lebih 100 kategori yang dinilai oleh para dewan juri.
Architizer juga memberikan penghargaaan kehormatan bagi enam proyek karena dampaknya terhadap dunia.
Penghargaan kehormatan ini diberikan pada proyek Beijing Daxing International Airport karya Zaha Hadid Architects, Thammasat University Urban Rooftop Farm karya LANDPROCESS, dan Temporary Site of Shengli Market karya Luo Studio.
Kemudian, Solar Carve (40 Tenth Ave) karya Studio Gang, MuseumLab karya Koning Eizenberg Architecture, serta Pingelly Recreation and Cultural Centre karya iredale pedersen hook architects and Advanced Timber Concepts Studio.
https://properti.kompas.com/read/2020/08/05/192251321/dua-karya-arsitek-indonesia-raih-penghargaan-terpopuler-architizer-aawards