Pandemi Covid-19 semakin berdampak pada perekonomian di berbagai negara dunia, tidak terkecuali di Indonesia.
Guna mengantisipasi dampak yang tidak diinginkan, investasi menjadi salah satu cara untuk menyelamatkan keuangan sekaligus sebagai jaminan akan ketidakpastian masa depan.
Dari sekian banyak instrumen investasi, emas masih menjadi primadona. Logam mulia ini banyak dipilih karena mayoritas masyarakat sudah familiar dengan instrumen ini serta mudah dijangkau.
Emas juga bisa disetarakan dengan dana tunai karena lebih mudah dicairkan. Sehingga penggunaannya pun bisa dimaksimalkan untuk dana darurat ataupun kebutuhan mendesak lainnya.
Perencana keuangan Safir Senduk mengatakan, berdasarkan pengalaman, permintaan akan emas saat kondisi tertentu, terutama saat terjadi kekhawatiran seperti saat ini, cenderung meningkat.
Terakhir, harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Kamis (30/7/2020) berada di angka Rp 1.016.000 per gram.
Angka tersebut naik Rp 3.000 jika dibandingkan dengan harga emas pada Rabu (29/7/2020).
"Berdasarkan pengalaman, ini (emas) masih akan naik lagi. Paling-paling kalau bicara emas, setelah kenaikannya mencapai rekor baru ini dia ada koreksi dulu sedikit," kata Safir menjawab Kompas.com, Kamis (30/7/2020).
Harga emas jarang mengalami penurunan drastis. Kondisi ini juga dialami oleh instrumen investasi lain seperti properti.
"Yang aneh adalah properti sama, bahwa yang namanya properti sering kali jarang turun drastis. Terkoreksi sedikit boleh, tapi jarang sekali dia turun drastis," ucap dia.
Nah selama masa pandemi seperti saat ini, manakah yang lebih baik, investasi emas atau properti?
Safir menyarankan investor untuk memilih properti, terutama saat masa krisis seperti ini.
Investasi ini dinilai cukup menjanjikan untuk ke depannya, apalagi harga jualnya semakin lama semakin meningkat.
Beragam jenis investasi yang dapat dipilih di sektor ini antara lain rumah, apartemen, ruko, dan lainnya.
Selain itu, pasar properti kini sedang gencar menawarkan berbagai promo dan kemudahan-kemudahan lainnya. Sehingga kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk mencari properti dengan harga terbaik.
"Jadi sekarang value beli properti bagus banget karena banyak yang bisa didapatkan," ucap Safir.
Bisnis dan investasi di properti menawarkan paling tidak dua keuntungan. Pertama, keuntungan dari kenaikan harga properti yang didapatkan dari selisih harga beli dengan harga jual (capital gain).
Keuntungan lainnya adalah dari sisi arus kas (cash flow) dari hasil penyewaan aset properti.
Hanya, properti memiliki likuiditas yang rendah dibandingkan dengan emas. Sebab pemilik tidak bisa langsung menjual propertinya.
Dengan demikian, Safir menyarankan untuk tidak membeli properti dengan harapan untuk dijual lagi, terutama saat terjadi krisis.
"Walaupun saya setuju harganya naik, jual properti itu tidak gampang. Jadi saran saya adalah belilah properti untuk disewakan," kata dia.
Pilihan untuk berinvestasi properti bisa diterapkan pada setiap masa krisis. Tetapi hal ini sebaiknya dilakukan oleh mereka yang memang memiliki dana berlebih.
"Silakan invest di properti tapi fokuslah untuk disewakan. Jadi kalau nanti kita jual dan terjual anggap saja itu bonus," ucap diia.
Lantas jenis properti apa yang sebaiknya dijadikan instrumen insvestasi?
Safir menjawab, properti seperti apartemen bisa menjadi pilihan Anda jika tertarik untuk berinvestasi saat ini.
Sebab, pada umumnya apartemen berada di tengah kota dengan infrastruktur penunjang yang lengkap. Selain itu, apartemen biasanya juga dibangun di dekat fasilitas umum.
Sehingga, unit properti ini dianggap lebih mudah disewakan dibanding dengan rumah tapak pada umumya.
"Saya enggak bilang mudah untuk disewakan, hanya saja kecenderungannya adalah apartemen punya keunggulan lebih ketika ingin disewakan karena infrastrukturnya cenderung lebih lengkap," tutur Safir.
https://properti.kompas.com/read/2020/08/01/102111821/saat-pandemi-pilih-investasi-emas-atau-properti