Untuk segmen penjualan dan pendapatan usaha, penurunan terjadi sebesar 12,0 persen dari periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 1,956 triliun menjadi Rp 1,721 triliun.
Sementara, pengakuan penjualan Perusahaan pada kurun yang sama tercatat sebesar Rp 1,119 triliun. Angka ini merosot dari sebelumnya senilai Rp 1,328 triliun.
Adapun untuk segmen pendapatan berulang, APLN membukukan Rp 601,5 miliar atau sedikit lebih tipis dari pencapaian tahun lalu yang tercatat Rp 628,6 miliar.
Namun demikian, menurut Sekretaris Perusahaan APLN Justini Omas, perusahaan masih membukukan laba kotor sebesar Rp8 50,4 miliar dengan marjin laba kotor 49,4 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 921,8 miliar dengan marjin laba kotor 47,1 persen.
"Perusahaan juga membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp 116,7 milliar. Hanya, capaian laba bersih ini turun dari sebelumnya Rp 190,8 miliar," kata Justini dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Kamis (30/7/2020).
Sedangkan untuk penjualan marekting, APLN mencetak Rp 531,8 miliar di luar PPN. Proyek-proyek seperti Podomoro Golf View, Podomoro Park Bandung dan Podomoro City Deli Medan berkontribusi lebih dari 75 persen.
https://properti.kompas.com/read/2020/07/30/180000521/enam-bulan-pertama-pendapatan-agung-podomoro-turun-12-0-persen