Direktur Prasarana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Iwan Suprijanto mengatakan, dalam waktu dekat, pasar akan diserahkelolakan ke pemerintah daerah.
"Besar harapan kami, pasar ini bisa dimanfaatkan untuk peningkatan dan pemulihan situasi krisis ekonomi pada situasi pandemi Covid-19," ujar Iwan seperti dikutip Kompas.com dari laman resmi Kementerian PUPR, Rabu (29/7/2020).
Pasar tersebut didirikan di atas lahan seluas 16.035 meter persegi dengan luas bangunan mencapai 9.900 meter persegi.
Nantinya, bangunan pasar dapat menampung pedagang sebanyak 997 pedagang yang terdiri dari 184 kios dan 813 los.
Fasilitas yang diberikan antara lain kios pasar di lantai 1 dan 2 sebanyak 184 unit, pembangunan 720 los kering dan 84 unit los basah, 9 unit rumah potong ayam, 16 unit toilet di lantai 1 dan 2 unit toilet di lantai 2, pembangunan pagar, dan 2 unit pos jaga.
Pasar tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas umum seperti Mushola, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), 2 unit Hydrant Box Indoor serta 6 unit Hydrant Box Outdoor, Alat Pemadam Kebakaran, Area Hijau (taman) seluas 565,28 meter persegi dan Area Parkir Kendaraan seluas 1859,62 meter persegi.
Revitalisasi ini dikerjakan oleh kontraktor PT. Kokoh Prima Perkasa dan PT.Artadinata Azzahra Sejahtera, dan konsultan perencana CV.Ardi Permana Putra dengan biaya sebesar Rp 32 miliar.
Pasar lainnya
Selain Pasar Kaliwungu, Kementerian PUPR juga tengah merevitalisasi tiga buah pasar rakyat lain, yakni Pasar Klewer Timur di Surakarta Jawa Tengah, Pasar Pariaman di Kota Pariaman di Sumatera Barat, serta Pasar Sukawati di Kabupaten Gianyar, Bali.
Pembangunan pasar dimulai pada Desember 2019 dan ditargetkan selesai pada 2020.
Revitalisasi Pasar Pariaman juga menggunakan konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH). Dengan demikian, pasar tersebut memiliki fungsi sebagai tsunami shelter.
Bangunan pasar ini terdiri empat lantai dengan konstruksi yang tahan gempa dan menelan biaya sebesar Rp 85,8 miliar. Hingga saat ini, konstruksi pasar mencapai 72,05 persen.
Sementara Pasar Klewer Timur dibangun kembali dengan konsep pasar ramah lingkungan.
Bangunan pasar terdiri dari gedung dengan dua lantai di bawah dan satu lantai di permukaan.
Adapun lingkup pekerjaan konstruksinya meliputi scant pile, pekerjaan struktur lantai basement 3.769 meter persegi, dan pekerjaan struktur lantai semi basement 3.522 meter persegi.
Kemudian, pekerjaan struktur lantai 1 seluas 3.696 meter persegi, pekerjaan pasangan dan plesteran, pekerjaan pintu dan jendela, lantai, plafond, pengecatan, dan mekanikal, serta elektrikal.
Anggaran yang dikucurkan dalam pembangunan kembali pasar mencapai Rp 51 miliar. Hingga saat ini, progres konstruksinya mencapai 71,29 persen.
Sedangkan revitalisasi Pasar Sukowati saat ini mencapai 44,38 persen. Lingkup pekerjaan berupa pembangunan blok A dan B dengan total luas lantai 9.493,74 meter persegi.
Blok A terdiri dari 1 basement dan 4 lantai dengan jumlah los sebanyak 785 unit dan kapasitas parkir 24 mobil, Blok B terdiri dari 1 basement dan 3 lantai dengan jumlah kios 24 unit dengan kapasitas parkir 51 mobil.
Selain itu, juga dilengkapi pekerjaan fasilitas penunjang berupa area bermain anak, ruang laktasi, bank, dan ramah bagi penyandang disabilitas.
https://properti.kompas.com/read/2020/07/29/140253121/terbakar-pada-2017-pasar-kaliwungu-kendal-siap-beroperasi-kembali