Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Bangun Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja di Jawa Timur

Pembangunan IPLT ini bertujuan untuk meningkatkan layanan sanitasi sebagai salah satu pelayanan dasar kepada masyarakat untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang bersih.

“Limbah tinja yang dibawa truk tinja secara periodik akan diolah di IPLT ini. Hasil pengolahannya aman dibuang ke saluran air dan diharapkan bisa mengurangi pencemaran air dan tanah dari bakteri e-coli,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono seperti dikutip dari laman Kementerian PUPR, Selasa (14/7/2020).

Secara keseluruhan, IPLT tersebut memberikan manfaat layanan sanitasi bagi 233.239 Kartu Keluarga (KK) di Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Tulungangung, Kota Blitar, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Lamongan.

Pembangunan masing-masing IPLT rata-rata meliputi pengerjaan Solid Separation Chamber (SSC), bangunan Anaerobic Baffled Reactor (ABR), Drying Area (DA), Sludge Drying Bed (SDB), kolam fakultatif, maturasi, wetland, serta fasilitas penunjang lainnya.

Fasilitas penunjang tersebut berupa gudang kompos, kantor pengelola, perbaikan akses dan peneragangan jalan, tembok pagar, dinding penahan, dan pos jaga.

Adapun, IPLT di Ponorogo dibangun melalui dana Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 4,2 miliar dengan kapasitas pengelolaan sebesar 25 meter kubik per hari.

Lokasi IPLT sendiri dibangun di area yang jauh dari permukiman warga di Desa Mrican, Kecamatan Sima. Sehingga, masyarakat tidak terdampak polusi udara.

Kemudian, IPLT di Kabupaten Tulungagung dibangun dengan biaya Rp 3,5 miliar untuk menampung limbah tinja sebanyak 25 meter kubik per hari.

Infrastruktur sanitasi ini telah melayani 20.000 KK dari 6 kecamatan diantaranya Boyolangu, Kauman, Sumbergempol, Tulungagung, dan Besuki.

Kemudian, IPLT Kota Blitar dibangun dengan biaya Rp 4,3 miliar yang melayani 40.900 KK dengan kapasitas pengolahan 25 meter kubik per hari.

Selanjutnya, IPLT di Kota Batu dibangun dengan biaya Rp 8,2 miliar dan memberi manfaat sanitasi bagi 18.000 KK sekaligus mendukung layanan sanitasi di wilayah Batu yang merupakan salah satu kota pariwisata di Jawa Timur.

Kemudian, IPLT di Kota Malang dibangun pada tahun 2018 dengan biaya senilai Rp 12,6 miliar.

Kota ini sebelumnya telah memiliki sarana dan prasarana pengolahan limbah tinja, namun kebutuhannya dinilai kurang untuk melayani masyarakat Kota Malang yang berjumlah sebanyak 895.387 jiwa pada tahun 2017 silam.

Dengan selesainya IPLT berkapasitas 45 meter kubik per hari ini menambah layanan bagi 17.414 KK yang tersebar di Kecamatan Kedungkandang, Sukun, Klojen, Dau, dan Arjosari.

IPLT lain yang dibangun di Jawa Timur berada di Kabupaten Lumajang berkapasitas 25 meter kubik per hari dengan biaya Rp 5,2 miliar untuk melayani 20.000 KK di 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Lumajang, Tempeh, Sukodono, dan Sumbersuko.

IPLT Seboro di Kabupaten Probolinggo berkapasitas 25 meter kubik per hari untuk melayani 20.900 KK dengan biaya pembangunan sebesar Rp 5,2 miliar.

Lalu, IPLT Kabupaten Madiun yang berada di Desa Mejayan yang dapat melayani 20.000 KK. Pengolahan limbah tinja ini dibangun dengan kapasitas 25 meter kubik per hari dengan biaya Rp 5,2 miliar.

Terakhir, IPLT Kabupaten Lamongan berkapasitas 25 meter kubik per hari dengan biaya pembangunan sebesar Rp 4,3 miliar.

Sarana dan prasarana sanitasi ini melayani limbah dari 20.000 KK warga di Kecamatan Lamongan, Deket, Turi, Tikung, dan Sarirejo.

https://properti.kompas.com/read/2020/07/14/204309121/pemerintah-bangun-instalasi-pengolahan-lumpur-tinja-di-jawa-timur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke