Jembatan yang bernama Veluwemeer Aqueduct ini merupakan salah satu ikon Belanda yang terowongan bawah air yang menghubungkan Kota Handerwijk ke Flevoland atau sebaliknya.
Pembangunan jembatan ini pada awalnya sempat menuai polemik karena dikhawatirkan membuat kemacetan di Jalan N302.
Akhirnya, desain jembatan dibuat menjadi dua bagian untuk jalur darat di bawah dan jalur air di atas.
Dengan demikian, kapal feri dapat melintas di jalur air, dan jalur darat dapat digunakan untuk perlintasan mobil maupun truk dengan aman.
Berita ini menjadi artikel terpopuler di kanal Properti Kompas.com pada Selasa (23/6/2020).
Kelanjutan berita mengenai jembatan tersebut dapat Anda baca pada tautan berikut:
Berita terpopuler selanjutnya adalah penolakan aktivitas lingkungan akan adanya proyek food estate di Kalimantan Tengah.
Direktur Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Tengah Dimas N Hartono mengatakan, kondisi lahan eks Pengembangan Lahan Gambut saat ini masih belum terpulihkan dan rentan terbakar.
Manajer Kampanye, Pangan, Air, dan Ekosistem Esensial Eksekutif Nasional Walhi Wahyu Perdana menambahkan, pembukaan lahan secara khusus untuk kebutuhan pangan tidak pernah memiliki catatan kesuksesan.
Berdasarkan data Walhi, wilayah yang akan digunakan sebagai eks PLG menyumbang hampir 39 persen dari total kebakaran seluas 1.180 hektar di Kalteng selama periode tahun 2015-2019.
Informasi selengakpnya dapat Anda baca melalui tautan berikut:
Berita lainnya adalah kesalahan yang bisa terjadi ketika Anda menciptakan ruang kerja di rumah.
Meski sebagian telah dibuka, beberapa kantor masih menerapkan aturan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Hal ini bertujuan untuk menekan penyebaran virus Corona di perkantoran karena banyaknya pegawai yang berkerumun.
Akan tetapi, perlu diketahui apakah ruang kerja yang Anda ciptakan di rumah sudah nyaman atau justru kontraproduktif.
Berikut beberapa kesalahan umum ketika menata ruang kerja Anda di rumah:
https://properti.kompas.com/read/2020/06/24/100000521/-populer-properti-jembatan-pembelah-lautan-yang-mendunia