Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Statement Perdana Dirut Baru Jasa Marga, Efisiensi dan Genjot Profit

Subakti yang sebelumnya menempati posisi sebagai Direktur Operasional II, menggantikan posisi Desi Arryani.

Lantas apa langkah strategis Subakti membawa badan usaha jalan tol (BUJT) tertua di Indonesia ini agar dapat terus relevan dengan segala situasi dan perkembangan zaman?

Kepada Kompas.com, kelahiran 7 Juli 1962 ini menegaskan akan terus mengupayakan dan menjaga agar Jasa Marga tetap menjadi market leader dalam bisnis jalan tol di Indonesia.

"Tentunya dengan ditunjang pelayanan yang handal. Kami juga melakukan upaya-upaya efisiensi dari transformasi di segala bidang," ujar Subakti.

Selain itu, Subakti juga akan senantiasa menjaga keberlangsungan bisnis dan pertumbuhan kinerja keuangan yang baik.

Semua itu dijabarkan dalam tiga arahan strategi lini bisnis yang mencakup:

Pertama, konsesi jalan tol berupa maksimalisasi kontribusi nilai aset jalan tol yang dimiliki melalui efisiensi operasional dan dan pendanaan, serta maksimalisasi perolehan ruas tol baru dengan fokus pada Internal Rate of Return (IRR) yang tinggi untuk menjaga dominasi jumlah konsesi yang dimiliki melalui berbagai skema biania dan pendanaan.

Kedua, pendukung operasi jalan tol yang mencakup maksimalisasi penguasaan captive market internal dan pangsa pasar eksternal, peningkatan kapabilitas, penguasaan, dan penerapan teknologi untuk layanan transaksi, operasi, pemeliharaan, konstruksi, dan konsultansi tol secara organik dan dan organik.

Kemudian menciptakan lini bisnis mandiri yang berorientasi pada cost leadership and operational excellence serta menjadi competitive advantage bagi seluruh grup perseroan.

"Selanjutnya memaksimalkan profit dari pasar eksternal," imbuh Subakti.

Ketiga, prospektif melalui maksimalisasi potensi pasar TCD, yang meliputi kawasan industri, tempat istirahat dan dan pelayanan (TIP), dan residensial berkonsep Transit Oriented Developmet (TOD) dengan berbagai skema bisnia dan pendanaan.

"Dan pembangunan tipe TCD yaang dilakukan secara selektif, tergantung pada karakteristik ruas jalan tol," jelas Subakti.

Sementara itu, terkait pendapatan hingga akhir tahun 2020 ini, dia mengakui ada beberapa koreksi yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan perusahaan.

Hal ini bersamaan bersamaan dengan penurunan pendapatan sejak pertengahan Maret yang diprediksi akan terus berlanjut hingga September.

"Secara detail tengah kami evaluasi kembali karena melihat perkembangan kondisi trafik, penyelesaian pembebasan tanah proyek jalan tol dan rencana upaya-upaya efisiensi dari transformasi di semua bidang," pungkas Subakti.

https://properti.kompas.com/read/2020/06/12/070000721/statement-perdana-dirut-baru-jasa-marga-efisiensi-dan-genjot-profit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke