Rumah Rp 7 Miliar di Bekasi Laku Keras

Executive Director PT Summarecon Agung Tbk Albert Luhur mengungkapkan hal itu saat webinar, Rabu (10/6/2020).

Penjualan tersebut terjadi pada Mei lalu atas klaster Morizen tahap dua di kawasan Summarecon Bekasi (SMB), Jawa Barat.

"Ini merupakan bukti bahwa penjualab properti tak terhambat Pandemi Covid-19, jika lokasinya strategis dan aksesnya mudah dijangkau," kata Albert.

Klaster Morizen merupakan hasil kerja bareng PT Summarecon Agung Tbk dengan Sumitomo Forestry Co., Ltd.

Albert melanjutkan, penyerapan hunian dengan nilai di atas Rp 1 miliar masih menunjukkan hasil yang positif.

Dengan populasi 3 juta jiwa, menurutnya, pasar Bekasi masih sangat potensial untuk digarap dan dikembangkan. Hal ini mengingat rentang kelas penghasilannya juga sangat luas.

Selain itu, Bekasi juga dinilai sebagai kawasan paling strategis yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota lain di Jawa Barat. 

Kondisi infrastruktur pun terbilang lengkap, dengan akses utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek, Tol Kakarta Outer Ring Road (JORR), Light Rail Transit (LRT) hingga Commuter Line.

Klaster Morizen sendiri tersedia dalam jumlah terbatas, hanya 35 unit dengan varian tipe yang lebih besar.

Antara lain Tipe Keyaki (10x14,5) dengan harga mulai Rp 3,7 miliar, Hiiragi (10x16) yang dipatok senilai Rp 4,2 miliar, dan pilihan tipe yang lebih luas, yaitu tipe Nara (12x18) dengan harga mulai dari Rp 6,3 miliar.

Morizen merupakan klaster ke-10 dari Summarecon Bekasi. Diluncurkan sejak 10 Agustus 2019.

Takahiro Fuwa merupakan desainer yang merancang klaster ini. Sejumlah penghargaan arsitektur telah dikantonginya.

Sebut saja Soka City Landscape Prize Award (2007), Canada Wood Shanghai, First Prize at Housing Design Under 600 sqm (2007), hingga Good Design Award (2011 dan 2017).